publik

Kepala Bappenas Sebut RPJMN Targetkan 0 Persen Kemiskinan Ekstrem di Indonesia pada 2026

Senin, 30 Desember 2024 | 21:39 WIB
Kepala Bappenas Rachmat Pambudy (Istimewa)

 

Vimanews.id-Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengungkapkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan penjabaran dari visi dan misi Presiden, salah satunya adalah mengentaskan kemiskinan.

Untuk itu, visi Presiden RI Prabowo Subianto yang terangkum di dalam 'Asta Cita' kemudian dituangkan menjadi prioritas nasional RPJMN.

"Dan RPJMN ini menekankan pada penurunan tingkat kemiskinan menjadi 4,5 persen pada tahun 2029 dan kemiskinan ekstrem harus menjadi 0 persen pada tahun 2026," kata Kepala Bappenas di acara Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 yang digelar di Bappenas RI, Senin (30/12/2024).

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis akan Dorong Permintaan Baru Hasil Tani Lokal dan Membuka Lapangan Kerja

Sementara itu, dari sisi indeks modal manusia ditargetkan bisa mencapai angka 0,59 persen pada tahun 2029 dan pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen.

Pada kesempatan yang sama, Rachmat Pambudy juga menjelaskan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia, di antaranya melalui perlindungan sosial terintegrasi, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan istilah struktur dan layanan pendidikan hingga kesehatan. 

"Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia difokuskan pada pemberian makan bergizi yang sehat, penuntasan tuberkulosis, pembangunan sekolah unggul baru, layanan kesehatan terintegrasi, dan perbaikan kualitas dan kesejahteraan guru," sambung Rachmat.

Baca Juga: Sentil Vonis Rendah Kasus Korupsi Ratusan Triliun, Prabowo Minta Jaksa Agung Banding

RPJMN ini, lanjut Kepala Bappenas, juga menegaskan delapan strategi dan sejumlah langkah kebijakan untuk mendorong ekonomi agar dapat tumbuh berkelanjutan menjadi 8 persen.

"Delapan strategi tersebut di antaranya adalah peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan, industrialisasi dan hilirisasi, serta penerapan ekonomi hijau dan ekonomi biru. 

Adapun langkah kebijakan yang dilakukan adalah deregulasi perizinan, kesinambungan fiskal yang didukung oleh Kementerian Keuangan, serta kebijakan moneter yang pro growth," jelas Rachmat.

Baca Juga: Prediksi Zodiak Capricorn di 2025! Seperti Ini Karier, Keuangan, Kesehatan, Asmara

Lebih lanjut Rachmat menjelaskan bahwa RPJMN merupakan indikator kinerja serta fokus pembangunan yang tergambar dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) lima tahun ke depan. 

Halaman:

Tags

Terkini