Vimanews.id-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi risiko tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta, terutama saat musim mudik Lebaran 2025.
Namun BMKG menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, melainkan lebih kepada kesiapsiagaan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta mengatakan titik risiko yang perlu diwaspadai yaitu jalan underpas lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo.
"Karena, di jalan underpas lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo itu adalah zona rawan tsunami," ujar Dwikorita, dikutip pada Minggu, (16/3/2025).
Langkah Mitigasi yang Disarankan BMKG
Menghadapi potensi risiko tersebut, BMKG menyarankan penerapan skema buka-tutup lalu lintas di ruas masuk ke jalan underpass di sekitar Bandara NYIA.
Skema ini bertujuan mengurangi kepadatan kendaraan di dalam terowongan yang bisa menjadi titik berisiko saat evakuasi.
"Skema buka-tutup itu pada ruas masuk ke jalan underpass yang berupa terowongan, sekaligus menyosialisasikannya sejak dini ke masyarakat," jelas Dwikorita.
Selain itu, Dwikorita juga menegaskan bahwa sistem buka-tutup ini harus berfungsi optimal tanpa kendala teknis.
"Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR karena gate buka-tutupnya itu jangan sampai macet, karena kalau macet tidak bisa buka atau tidak bisa nutup. Nanti mobil-mobil akan terjebak di dalam terowongan itu saat evakuasi tsunami," ujarnya.