Rekam jejak Paus Fransiskus selama kepemimpinannya memang memperlihatkan keseimbangan dalam konflik internasional.
Termasuk menyuarakan keprihatinan terhadap antisemitisme, namun juga mengutuk pelanggaran hak asasi manusia di berbagai belahan dunia—termasuk di Gaza.
Di tengah ketegangan tersebut, hanya Presiden Isaac Herzog yang menyampaikan belasungkawa secara resmi, menggambarkan Paus sebagai “pria dengan iman yang dalam dan kasih sayang yang tak terbatas.”
Namun, sikap resmi Israel tetap tegas. Meskipun hubungan Katolik-Yudaisme telah membaik selama beberapa dekade terakhir, kritik Paus mengenai operasi Israel di Gaza meninggalkan ketegangan yang tampaknya masih membekas hingga hari wafatnya.***