Vimanews.id-Operasional penyelenggaraan haji 2025 sudah resmi berakhir sejak kelompok terbang (Kloter) KJT 28 bertolak ke Tanah Air pada tanggal (10/7/2025).
Dengan para jemaah yang sudah meninggalkan Tanah Suci ini, maka layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi resmi berhenti beroperasi.
Selama penyelenggaraan ibadah haji, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah telah melayani 241 jemaah rawat inap dan rawat jalan.
Tiga diagnosis penyakit terbanyak yang ditangani adalah pneumonia, hipertensi, dan diabetes melitus.
Pada penyelenggaraan haji 2025 ini, Arab Saudi melakukan banyak perubahan pada aturan mereka.
Sehingga, KKHI sempat menghadapi beberapa kendala dalam pelayanan kesehatan untuk jemaah.
“Beradaptasi dengan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi dengan informasi yang kurang jelas dari awal, di sini kita terkendala dalam bertugas,” ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, dikutip dari laman resmi Kemenkes pada Minggu, (13/7/2025).
“Izin operasional KKHI terbatas pada rawat jalan dan jumlah klinik sektor juga dibatasi jumlahnya,” imbuhnya.
Dalam keterangannya, Imran mengatakan bahwa permasalah izin operasional yang sempat tersendat itu membuat tim medis beberapa kali disidak oleh otoritas Arab Saudi.
Baca Juga: Tengah Malam Rusun Klender di Kawasan Duren Sawit Kebakaran, Lansia 70 Tahun Tewas Terjebak
Untuk data jemaah yang wafat, Imran menyatakan ada penurunan jumlah dibandingkan saat penyelenggaraan haji tahun 2024.