Misteri Istimewanya Batu Hajar Aswad yang Menempel di Bangunan Kabah

Batu yang saat ini kita ketahui berwarna hitam, sebenarnya dahulu berwarna putih.

"Batu hitam turun dari surga, dan itu lebih putih dari susu. Tetapi dosa anak anak Adam mengubahnya menjadi hitam." (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: Komplotan Pelaku Pencurian Dengan Kekerasan Dibekuk Polisi, Direskrimsus Polda Metro Jaya Ungkap Korban Dihabisi Di Pintu Tol Tebet

Meskipun berwarna hitam, batu yang berukuran 30 cm  dan terletak 1,5 meter di atas tanah dibingkai perak murni itu menjadi impian umat muslim saat menjalankan ibadah di Mekah.

Jika tidak bisa mencium atau menyentuh, melambaikan tangan saja kepada Hajar Aswad memberikan kebahagiaan luar biasa pada siapa saja yang melewatinya.

Meskipun menyentuh Hajar Aswad tidak termasuk dalam rukun haji atau umroh tetapi berupa sunnah karena pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW , hal ini pernah dilihat langsung oleh Sayyidina Umar RA.

Baca Juga: Meksiko Singkirkan Timnas Indonesia Masuk Daftar 16 Besar Piala Dunia U17, Terima Kasih Garuda!

Ada beberapa alasan atau keutamaan yang dianjurkan yaitu disebut menjadi tempat paling mulia di muka bumi yaitu berada di paling pjok Kabah, yaitu bagian timur laut Kabah sebagai titik awal melakukan tawaf.

Umat Muslim melakukan tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula. Menyentuh Hajar Aswad menjadi bukti penebusan dosa. 

Batu dari surga ini meskipun berulang kali diusap dan dicium oleh milyaran manusia. Aroma uniknya tidak pernah hilang, yang membuat takjib, tidak ada satupun benda yang memiliki wangi seperti Hajar Aswad.

Baca Juga: Wow! 5 Destinasi Wisata di Sulteng Ini Bakal Bikin Pengunjung Takjub

Banyak peneliti yang yakin bahwa Hajar Aswad benar benar bukan berasal dari bumi. Meskipun tidak ada satupun ilmuwan yang berhasil memecahkan berapa usia Hajar Aswad.***