Dari Tuk Nyai, terdapat Tuk Siduda yang dijaga oleh leluhur putra adipati Sukaraja yang bernama Den Mas Kuncung, warga mempercayai keberadaan leluhur ini menjaga warga Bulakan dari musibah melalui prosesi selamatan atau di kenal Ratulan.
Tuk Segara berada di dalam kawasan candi yang menjadi asal muasalnya bermunculan sumber mata air di kawasan wisata tersebut.
Lantas apa mitos yang benar-benar dipercaya oleh masyarakat Desa Bulakan???
Berikut rangkuman cerita mitos yang diunggah akun Youtube Anak Desa Indonesia pada 2 tahun lalu.
Candi Batur yang berasal dari sejarah Mataram sangat dipercaya memiliki sisi cerita tentang kepercayaan tempat Pesugihan.
Mitos sial membuat warga ketakutan mengambil atau menyentuh benda maupun pohon yang roboh di kawasan Candi Batur tersebut.
Empu Brama Kendali itulah yang disebut oleh Kepala Desa Bulakan Sigit Pujiono, Empu Brama adalah ahli dalam membuat pusaka atau senjata tradisional kerajaan.
Mitos yang paling tidak boleh dilanggar adalah warna baju, pengunjung yang ingin datang kesana sebaiknya menggunakan warna selain hijau tua.
Kepercayaan turun temurun itu hingga kini masih dipercaya sebagai "pamali" atau larangan yang tidak boleh dilanggar.
Di dalam kawasan hutan lindung terdapat makam Syeh Atas Angin.***