Vimanews.id-Warna kuning menjadi hal paling di sakralkan bagi masyarakat Kalimantan, sejarah berkisah warna tersebut kuat hubungan dengan cerita kerajaan dan Saranjana.
Warna kuning sendiri menjadi bagian sakral bagi masyarakat Kalimantan karena memiliki makna kemewahan, kemuliaan dan agung menjadi sejarah kultur budaya yang erat berhubungan dengan Saranjana.
Warna kuning dalam sejarah kultur budaya Kalimantan sendiri di agungkan oleh suku Banjar, suku Dayak serta kerajaan Kutai hingga Saranjana.
Dalam kisah perjalanan Gusti Gina pada podcast RJL 5 - Fajar Aditya yang diunggah 3 minggu lalu, busana berwarna kuning pada kehidupan Saranjana di bagian pulau Kalimantan dikenakan oleh mereka dari kalangan bangsawan.
Sedangkan masyarakat Saranjana dari kalangan biasa mengenakan baju celana dan roko seperti pada kehidupan manusia umumnya.
Gusti Gina menceritakan bahwa apa yang ia kisahkan tersebut berasal dari salah satu juru kunci kota Saranjana, Saniah.
Juru kunci perempuan ini adalah warga yang menolak menjadi seorang selir dari raja kota Saranjana yang kemudian terjadi perjanjian antara dunia manusia dan alam ghaib.
Sejak saat itu Saniah memiliki kekuatan mata bathin untuk bisa berkomunikasi dengan dunia ghaib Saranjana atau kata lainnya sebagai jembatan informasi antar dua dunia berbeda.
Baca Juga: Tayang di Bioskop Mulai 26 Oktober 2023, Begini Cerita Saranjana Kota Ghaib
Saniah dianggap menjadi perantara komunikasi dua alam berbeda saat banyak orang mengalami masalah terutama kasus kehilangan atau orang hilang.
Saniah adalah warga yang bertempat tinggal dilereng bukit Saranjana atau lebih dikenal dengan gunung Saranjana.
Saniah menjadi juru kunci setelah beberapa kali mendapat mimpi kedatangan sesosok pria yang kemudian mengajaknya menikah.
Diketahui bahwa pria yang disebutkan oleh Saniah adalah pemimpin atau raja Saranjana.