VIMANEWS ID-TEGAL-Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bekerja sama dengan sebuah media nasional akan mengungkap sejarah kejayaan maritim melalui kegiatan Ekspedisi Maritim.
Tim Ekspedisi Maritim yang menurut rencana akan melakukan penelusuran sejarah cikal bakal berdirinya Angkatan Laut Indonesia di Tegal sebelum bergeser ke Surabaya, tiba di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal, Minggu (25/9/2022) sekira pukul 12.30 WIB.
Danlanal Tegal Letkol Marinir Chanan Asfihani mengatakan adanya tim ekspedisi tersebut untuk mengali sejarah di Tegal. Mereka akan melakukan penelusuran di 13 daerah yang merupakan tempat cikal bakal Angkatan Laut.
"Untuk di Tegal sendiri, mereka akan dibawa ke tempat yang pernah terjadi pertempuran seperti di Kabupaten Pemalang yaitu di Moga, Kalibening dan Kalibakung," kata Letkol Marinir Chanan Asfihani.
Sejarah cikal bakal TNI AL di Tegal, sambung Danlanal, sangat besar, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan semua masyarakat terutama generasi muda paham dan akan mengetahui sejarah.
Perwakilan Tim Ekspedisi Gian Ardy Foernama mengungkapkan ada 13 daerah yang akan ditelusuri terkait sejarah cikal bakal TNI Angkatan Laut (AL) di Indonesia.
"Kami akan mengeksplore tempat-tempat bersejarah bagi TNI AL di Pulau Jawa yang dibagi kedalam beberapa etape seperti Cirebon, Tegal, Semarang, Juwana, Rembang dan Gresik, Surabaya, Pacitan, Jogja, Cilacap, Pangandaran, Banten dan Jakarta," jelas Gian.
Untuk di Kota Tegal, kata Gian, akan dilakukan penelusuran sejarah cikal bakal berdirinya TNI AL.
"Kami menggandeng tim ahli yaitu Sejarahwan, termasuk ulama juga nanti. Target yang ingin kami capai untuk menggungah generasi muda bahwa bangsa Indonesia, bangsa bahari yang kaya akan maritim," ungkapnya.
Sementara itu, Dispenal Mayor Laut (KH) Arief menyampaikan pelaksanaan ekspedisi maritim itu dimulai dari Jakarta dengan menelusuri Pantura.
Ekspedisi Maritim itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi penerus dan juga kepada masyarakat tentang negara maritim untuk menggali potensi yang ada, sejarahnya bagaimana dan juga untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap upaya sederhana ini akan menjadi bagian kecil dalam perjuangan mengembalikan kejayaan maritim bangsa Indonesia. Dahulu penjajah mengubah sejarah bangsa yang sebenarnya maritim dirubah menjadi agraris," pungkasnya.