PSDA Jateng Lakukan Normalisasi Muara Kali Kemiri

Photo Author
- Rabu, 14 Desember 2022 | 17:29 WIB

VIMANEWS.ID-TEGAL-Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PU Propinsi Jawa Tengah melakukan normalisasi muara Kali Kemiri, Kelurahan Muarareja Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal sepanjang 400 meter.

Normalisasi muara Kali Kemiri dilakukan dengan cara melakukan pengerukan sedalam satu meter dengan menggunakan alat berat yang ditargetkan selesai dalam waktu 10 sampai 15 hari.

Kepala Balai PSDA Pemali Comal Radito mengatakan kegiatan ini merupakan pemeliharaan rutin sungai di wilayah Balai PSDA Pemali Comal yang wilayah kerjanya sepanjang Kabupaten Brebes hingga Kabupaten Batang.

"Pekerjaan kita targetkan akan selesai 10- 15 hari. Mudah-mudahan tidak ada masalah sosial, cuaca bagus agar pekerjaan bisa selesai dalam jangka waktu yang ditargetkan,"terangnya Rabu (14/12/2022).

Sedimentasi ini, kata Radito,sangat menyulitkan nelayan. Sehingga pihaknya melakukan pemeliharaan rutin untuk menguras sedimentasi.

Sementara untuk biaya, sambungnya, dilakukan secara harian berdasarkan sewa ekskavator dan upah operator.

"Dengan normalisasi ini, maka mobilisasi nelayan bisa lebih baik dan tinggi. Pastilah akan mengangkat perekonomian mereka," ungkapnya.

Tokoh masyarakat nelayam Nur Rochim (67) Ketua RW 03 menyampaikan normalisasi muara Kali Kemiri ini memang sangat diharapkan oleh masyarakat nelayan.m, Karena ini akan sangat membantu untuk beberapa tahun kedepan.

"Kami sebagai tokoh masyarakat nelayan sangat berterimakasih dengan dilakukanya pengerukan dari PSDA. Harapannya kedepan memang ada normalisasi secara terus menerus, rutin. Setiap tahun ada,agar kapal nelayan perjalananya lancar," jelas Rochim.

Menurut Rochim, di Kali Kemiri tersebut ada sekitar 167 kapal nelayan di bawah 10 GT ke bawah yang bersandar dan melaluinya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah, Riswanto mengatakan, sedimentasi memang masih mejadi permasalahan yang dialami dan dikeluhkan oleh para nelayan.

Saking kesulitannya, terkadang mereka harus mendorong agar bisa melewati tumpukan tanah dan lumpur.

Riswanto menyampaikan di Kota Tegal sendiri ada tiga lokasi yang sedimentasinya sudah parah, yaitu Muara Kali Kemiri, Kali Sibelis, dan Kali Bacin.

"Kami berharap normalisasi ini bisa berkelanjutan. Agar aktivitas teman-teman nelayan saat keluar masuk melaut tidak terganggu," ungkapnya.

Lebih lanjut Riswanto mengatakan, HNSI juga tidak akan berhenti untuk menyuarakan permasalahan nelayan ini kepada pemerintah kota maupun provinsi.

"Karena permasalahan ini menyangkut roda perekonomian nelayan. Khususnya nelayan kecil yang melaut harian dengan target tangkapan ikan.Kalau tidak melaut, ekonomi mereka juga akan terganggu dan perputaran ekonomi tidak bisa berjalan," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X