Perkembangan Industri Jasa Keuangan Di Wilayah OJK Tegal Tumbuh Positif

Photo Author
- Kamis, 22 Juni 2023 | 09:24 WIB

VIMANEWS ID-TEGAL-Ditengah kinerja perekonomian nasional yang relatif stabil, perkembangan Industri Jasa Keuangan (IJK) di Wilayah Pengawasan Kantor OJK Tegal mencatatkan pertumbuhan positif pada April 2023.


Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dan secara keseluruhan stabilitas pertumbuhan di sektor jasa keuangan wilayah pengawasan Kantor OJK Tegal tetap terjaga, serta profil risiko dan likuiditas yang memadai.


Kepala OJK Tegal Noviyanto Utomo menyampaikan perkembangan kinerja perbankan di wilayah kerja Kantor OJK Tegal selama 2022 terjaga baik dan tumbuh positif.


Serta mampu menahan tekanan perekonomian global tercermin dari angka pertumbuhan yang positif pada Aset, Dana Pihak Ketiga maupun penyaluran Kredit yang tumbuh masing-masing 9,03 persen, 3,51 persen dan 8,71 persen secara year on year (yoy).


"Pada posisi April 2023, aset perbankan di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa
Keuangan Tegal meningkat sebesar 8,73 persen yoy yang didukung oleh pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 4,18 persen," jelas Noviyanto Utomo, Kamis (22/6/2023).


Sejalan dengan peningkatan sumber dana tersebut, kata Noviyanto, penyaluran kredit tumbuh sebesar 8,56 persen yoy.


Peningkatan pertumbuhan kinerja perbankan tersebut tidak terlepas dari pengawasan dan pengaturan yang dilakukan OJK dan juga dukungan kebijakan fiskal maupun moneter dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.


"Penghimpunan dana pihak ketiga perbankan di wilayah kerja Kantor OJK Tegal tercatat sebesar Rp 40,92 triliun yang didominasi oleh dana pihak ketiga pada bank umum baik konvensional maupun syariah sebesar Rp 38,57 triliun (94,26 persen)," terangnya.


Sedangkan sisanya, sambung Noviyanto, sebesar Rp 2,35 triliun (5,74 persen) pada BPR dan BPRS. Dana pihak ketiga pada BU/BUS/UUS tumbuh sebesar 3,71 persen yoy. Pertumbuhan dana pihak ketiga pada BPR/BPRS jauh lebih tinggi yaitu sebesar
12,48 persen secara yoy.


"Sampai dengan posisi April 2023 perbankan di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan telah mengucurkan kredit sebesar Rp 49,40 triliun, dengan porsi penyaluran Bank Umum (konvensional dan syariah) sebesar Rp 46,61 triliun (94,37 persen) dan sisanya sebesar Rp 2,78 triliun (5,63 persen) merupakan porsi BPR dan BPRS," ujar Noviyanto.


Menurutnya, penyaluran kredit tersebut didominasi oleh kredit modal kerja sebesar Rp 27,25 triliun (55,18 persen), kredit konsumsi sebesar Rp 16,89 triliun (34,19 persen) dan sisanya merupakan kredit investasi sebesar Rp 5,25 triliun (10,63 persen).


"Porsi penyaluran terbesar berada di Kota Tegal sebesar 30,20 persen dan Kota Pekalongan sebesar 22,82 persen dengan sektor ekonomi utama Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga/KPR/Konsumsi) dan Bukan Lapangan Usaha Lainnya,"katanya.


Lebih lanjut Noviyanto menjelaskan, berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit secara yoy mencatatkan pertumbuhan yang tinggi tercermin dari Kredit Modal Kerja tumbuh sebesar 10,55 persen menjadi Rp 27,25 triliun.


"Kredit Konsumtif tumbuh sebesar 6,64 persenmenjadi Rp 16,89 triliun dan Kredit Investasi tumbuh sebesar 4,86 persen menjadi Rp 5,25 triliun sehingga secara statistik pertumbuhan Kredit perbankan di wilayah eks Karesidenan Pekalongan pada April 2023 berada di zona positif," pungkas Noviyanto Utomo.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X