tegal-raya

Gelombang Tinggi, Nelayan Kota Tegal Tidak Melaut

Jumat, 30 Desember 2022 | 23:10 WIB

VIMANEWS.ID-TEGAL-Kondisi perairan di Kota Tegal dan sekitarnya saat ini masih diliputi cuaca ekstrem karena besarnya ombak dan angin kencang.

Kondisi tersebut memaksa para nelayan menunda aktivitas melautnya dan memilih menambatkan kapal.

Pasalnya, kondisi gelombang besar akan meningkatkan risiko kecelakaan laut yang bisa mengancam nyawa para nelayan.

Dari total 400 kapal, sebanyak 70 persen memilih untuk menyandarkan kapalnya.

Ketua HNSI Jawa Tengah, Riswanto mengatakan, hampir 70 persen nelayan kecil tidak melaut karena cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Sebagian kecil masih terpaksa melaut karena untuk memenuhi kebutuhan harian.
Tetapi hasil tangkapannya pun tidak maksimal.

"Sudah sejak dua minggu lalu, teman-teman nelayan selalu memonitor kondisi cuaca dan alam," kata Riswanto.

HNSI, menurut Riswanto, akan selalu memberikan imbauan kepada nelayan untuk waspada dengan cuaca buruk, khususnya gelombang tinggi.

Sebab jika dipaksakan melaut pun, hasil tangkapan yang didapat tidak bisa menutup biaya operasional.

Kepada Pemerintah Kota, Riswanto berharap agar bisa segera mendistribusikan bantuan beras paceklik untuk nelayan.

Karena saat cuaca buruk seperti ini mereka kehilangan pendapatan dan terpaksa harus menganggur.

"Kami upayakan bantu komunikasikan ke dinas agar ada beras paceklik. Harapannya bisa direalisasikan oleh dinas terkait,"terangnya.

Taufik (34), nelayan Muarareja mengatakan, hingga hari ini, ia tetap melaut tapi melihat situasi dan kondisi perairan.

"Tadi saya melaut, tapi pulang cepat karena gelombang mulai tinggi. Kalau hari biasa cuaca bagus biasanya pulang melaut jam 11.00 WIB, kini lebih cepat jam 09.00," ujar Tofik.

Lebih lanjut Tofik mengatakan, saat cuaca buruk seperti ini pendapatan ikan nelayan memang lebih sedikit. Karena hanya bisa menjaring satu sampai dua kali saja.

"Kami inginnya ya di rumah menunggu cuaca aman, tapi masa harus menganggur. Semoga ada bantuan dari pemerintah," pungkasnya.

Tags

Terkini