Vimanews.id-Sedang hangat diperbincangkan terkait Pop Mart yang tengah bersiap merilis Labubu versi mini yang bisa ditempelkan ke ponsel pada akhir Agustus 2025 ini.
Sebelumnya diketahui, Labubu dikenal sebagai mainan koleksi bergigi lebar rancangan seniman Kasing Lung.
Popularitas Labubu semakin menanjak berkat dukungan selebritas seperti Lisa Blackpink hingga David Beckham.
Pop Mart menilai langkah ini akan memperluas pasar sekaligus mendongkrak keuntungan, sebab selama ini, Labubu paling populer sebagai gantungan tas tangan.
Dengan hadirnya versi mini, Pop Mart memperkirakan antusiasme konsumen akan semakin meningkat, terutama di kalangan pengguna ponsel pintar atau smartphone.
Perusahaan melaporkan seri "The Monsters" yang menaungi Labubu telah meraup 4,81 miliar yuan atau sekitar Rp11 triliun pada semester pertama 2025. Angka itu menyumbang hampir 35 persen dari total pendapatan.
Baca Juga: Lepas Jalan Obor, Mba Iin: Rayakan HUT ke 80 Kemerdekaan RI Dengan Suka Cita
Empat seri lainnya, termasuk Molly dan Crybaby, juga masing-masing mencatat lebih dari 1 miliar yuan atau sekitar Rp2,3 triliun.
Namun kontribusi terbesar tetap datang dari Labubu yang kini diproyeksikan lebih kuat lewat produk mini.
CEO Pop Mart, Wang Ning menyatakan perusahaannya berada di jalur untuk meraih pendapatan 20 miliar yuan atau setara Rp46 triliun pada 2025.
Baca Juga: Rivera Outbound dan Edutainment: Wisata Seru dan Edukatif di Bogor,Segini Harga Tiket Masuknya!
"Bahkan angka itu bisa terus bertambah sebesar 30 miliar yuan (sekitar Rp68 triliun) pada tahun ini," kata Wang Ning sebagaimana dikutip dari Reuters, pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Artikel Terkait
Ini Pemahaman Pengertian Reksa Dana dan Saham, Mana yang Paling Tepat untuk Investor Pemula?
Libur Panjang Hari Ulang Tahun Ke 80 Kemerdekaan Indonesia, Daop 4 Semarang Sediakan Ratusan Ribu Kursi
Dalam Rangka HUT Ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia, PLN Resmikan SPKLU Center Rest Area 319B Comal
OJK Turunkan Target Pertumbuhan Kredit Perbankan Pada Tahun 2025,Ini Sebabnya!
Sebanyak 40 Ribu Pekerja Terancam PHK Jika BMAD Bahan Baku Tekstil Diterapkan