Optimisme itu didukung lonjakan laba bersih yang hampir menyentuh 400 persen. Permintaan yang tinggi, terutama dari pasar luar negeri, disebut menjadi motor utama pertumbuhan.
Peluncuran Labubu mini dinilai tepat waktu karena tren aksesori ponsel tengah digandrungi konsumen. Produk baru ini berpotensi menambah margin keuntungan dengan biaya produksi yang relatif efisien.
Sentimen positif terhadap Pop Mart langsung tercermin di bursa. Saham perusahaan melonjak 12,5 persen pada Rabu, 20 Agustus 2025, menjadi penutupan tertinggi sejak IPO di Hong Kong pada 2020.
Baca Juga: Film Horor Mencekam Menjelang Maghrib 2, Kisahkan Dendam Wanita yang Dipasung
Wang Ning menilai pasar global masih sangat menjanjikan. Ia menyebut Amerika Utara dan Asia Pasifik bisa menyamai kinerja pasar China dalam waktu dekat.
"Kami yakin masih ada ruang yang sangat luas untuk pertumbuhan," tegasnya.
Ekspansi ke Timur Tengah, Eropa Tengah, hingga Amerika Latin juga sedang dipersiapkan. Kehadiran Labubu mini diproyeksikan menjadi senjata utama dalam penetrasi pasar tersebut.***
Artikel Terkait
Ini Pemahaman Pengertian Reksa Dana dan Saham, Mana yang Paling Tepat untuk Investor Pemula?
Libur Panjang Hari Ulang Tahun Ke 80 Kemerdekaan Indonesia, Daop 4 Semarang Sediakan Ratusan Ribu Kursi
Dalam Rangka HUT Ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia, PLN Resmikan SPKLU Center Rest Area 319B Comal
OJK Turunkan Target Pertumbuhan Kredit Perbankan Pada Tahun 2025,Ini Sebabnya!
Sebanyak 40 Ribu Pekerja Terancam PHK Jika BMAD Bahan Baku Tekstil Diterapkan