Ini Harapan Warga Terkait Seringnya Kecelakaan Di Flyover Kretek, Paguyangan Brebes

VIMANEWS.ID-Sejak dioperasionalkannya Flyover Kretek di tahun 2017 lalu, musibah kecelakaan marak terjadi dan menelan korban jiwa.

Terakhir, dalam sepekan terjadi dua kasus kecelakaaan akibat rem blong usai melintas di turunan Flyover Kretek.

Terkait maraknya kasus kecelakaan di Flyover Kretek, para aktivis di Brebes Selatan menyayangkan pihak terkait yang dinilai melakukan pembiaran, sehingga truk overload tetap melintas di atas jalan layang Kretek Paguyangan.

Baca Juga: Personel Polres Brebes Uji Kemampuan Beladiri

Salah seorang warga Paguyangan, Rohmat menyebut, bahwa Permenhub nomor 6 tahun 2019, tentang Pengaturan Lalu Lintas di Ruas Jalan Nasional Ajibarang - Prupuk Nomor 080.

Salah satu isinya adalah untuk menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan serta mengoptimalkan penggunaan  gerakan lalu lintas di ruas jalan nasional Ajibarang - Prupuk, perlu dilakukan pembatasan pengoperasian mobil barang.

Ini perlu ada tindak lanjut dari pihak terkait supaya Permenhub tersebut dapat dijalankan.

Baca Juga: Rem Blong, Truck Kontainer Tabrak Xenia Dan SPM Dua Tewas

"Salah satu poin yaitu kendaraan mobil barang tidak bisa melintas Flyover Kretek. Namun,  pada kenyataannya masih bebas leluasa sehingga lagi-lagi terjadi kecelakaan," kata Rohmat, Minggu (17/09/23) siang.

Sebenarnya kata Rohmat, warga sudah beberapa kali menanyakan ke Kementerian PUPR, soal rencana pemerintah yang akan membangun akses jalan lingkar sebagai solusi menghindari kendaraan melintas Flyover Kretek. Akan tetapi hingga saat saat ini belum ada realisasinya.

Rohmat berharap kepada pemerintah segera melaksanakan apa yang pernah disepakatinya untuk segera merealisasikan pembangunan jalan baru.

Baca Juga: Curug Cantel Bumijawa Tegal Menyuguhkan Keindahan Alam bagi Wisatawan

Menurutnya, jangan sampai dengan kejadian kecelakaan yang terus-menerus terjadi hingga menelan banyak korban jiwa, tidak segera dilakukan solusi oleh pemerintah.

"Kami sudah bosan menggelar aksi demo seperti memblokir jalan yang akhirnya merugikan pengguna kendaraan yang melintas," kata Rohmat.