Anggota Komisi II DPR RI Wahyudin Noor Aly Dorong Pendidikan Politik Diberikan Pada Pelajar SMP Kelas 2 dan 3

Salah satu upayanya, melalui  sosialisasi seperti hari ini perlu, supaya mereka tidak dibiarkan setelah Pemilu selesai. 

Menurut Goyud yang terpenting kesuksesan pemilu jangan hanya dilihat dari tingkat partisipasi. Karena jika hanya melihat dari itu maka akan terjebak pada mobilisasi. 

"Tingkat partisipasi itu berkaitan pada legitimasi. Jadi saya khawatir jika ini digaungkan maka legitimasi bukan substansi tapi prosedural. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Gugat Balik Lisa Mariana Atas Pencemaran Nama Baik,Segini Jumlah Nominalnya

Sehingga kedepan bagaimana membuat pemilih hadir untuk memilih berdasarkan kesadaran sendiri," jelasnya.

Terkait pemilih pemula, sambung Goyud, pihaknya mendorong agar pendidikan politik kepada mereka yang belum mengenal pemilu. Yakni, kepada siswa kelas 2 dan 3 SMP. 

"Karena lima tahun mendatang mereka yang akan mengikuti Pemilu, baru menyaser ke SMA," terangnya.

Baca Juga: Seperti Ini Antusiasme Siswi SDN 2 Sanur Saat Menanti Prabowo di Bali yang Biasanya Hanya Lihat di Medsos

Sebab, tandas Goyud, agar nantinya pemilih tidak pragmatis, maka perlu ditanamkan pondasi untuk bernegara dan berbangsa yang baik melalui pemilu. Maka ilmu tentang demokrasi haeu ada di otak mereka. 

Lebih lanjut Goyud menambahkan, pihaknya juga mendorong kedepan dalam rekrutmen penyelenggara Pemilu harus benar-benar ada fit and peopertes, yakni integritas. 

"Mereka yang duduk di Komisioner harus benar-benar bersih bukan titipa,n"pungkas Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional itu.***