Mad Soleh menjelaskan, penerbitan surat itu bermula saat akan ada kerjasama antara pihak pengelola MBG dengan MTs pada Jumat pekan lalu.
"Pihak pengelola MBG menyerahkan contoh surat seperti itu. Dan pada Jumat ditindaklanjuti pihak sekolah dengan membuat surat dan diserahkan ke siswa," kata Soleh.
Mad Soleh mengaku baru mengetahui belakangan terkait terbitnya surat itu. Saat mengetahui hal itu pihaknya meminta agar surat dicabut.
"Begitu saya tahu, saya meminta agar dicabut. Pokoknya saya tidak mau tahu dan harus dicabut. Apalagi tidak ada keharusan surat pernyataan itu," kata Mad Soleh.
Pihak sekolah, kata Mad Soleh, berdalih bahwa surat itu dimaksudkan untuk mendata anak-anak yang memiliki alergi makanan tertentu.
"Dari seribuan siswa itu kan bisa saja ada yang alergi. Misal telur, tidak makan nasi, dan lain-lain," ujar Mad Soleh.
Setelah surat pernyataan dicabut, kata Mad Soleh pihak sekolah menggantinya dengan formulir google yang dikirim daring ke wali kelas.
"Isinya mencantumkan nama, kelas, dan ada alergi apa. Ini sebagai upaya pencegahan," terang Mad Soleh.
Mad Soleh menegaskan bahwa pihak madrasah di bawah Kemenag sangat mendukung program presiden.
"Prinsipnya kami tidak menolak MBG. Dan kita akan mendukung dan menjalankan sesuai peraturan yang berlaku," pungkas Mad Soleh.***
Artikel Terkait
Tolak Anarkisme!Ribuan Warga Brebes Melakukan Deklarasi Damai di KPT dan Islamic Cemter
Titipan Masa Depan!Anak-anak Brebes Harus Dijauhkan dari Provokasi
Fantastis!Tunjangan Perumahan DPRD Brebes capai Rp 34,9 Juta Per Bulan, Padahal ada 13.540 Warga Miskin Ekstrem
Kunjungi Kantor DPRD Brebes!Menteri PUPR Sebut Kerugian Akibat Demo Capai Ratusan Miliar
Brebes Mruning, Kontes Tanaman Bonsai Seharga Puluhan hingga Ratusan Juta Rupiah Diikuti Berbagai Daerah