Vimanews.id-Rekam jejak buram kontraktor kembali jadi sorotan usai teras depan Gedung Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes ambruk pada Minggu (21/9/2025).
Dua pekerja terluka akibat tertimpa material bangunan gedung KPT, sementara publik mempertanyakan bagaimana perusahaan yang tengah bermasalah hukum bisa dipercaya menggarap proyek strategis bernilai miliaran rupiah.
Insiden ambruknya atap teras KPT ini memicu gelombang kritik di media sosial, salah satunya lewat unggahan lama mantan Bupati Brebes, Idza Priyanti.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 5 Weton Ini Dipercaya Kaya Raya dan Bahagia di Usia Senja
Warganet menuntut tanggung jawab dan audit menyeluruh atas proyek tersebut, mengingat gedung baru berusia tiga tahun namun sudah berkali-kali rusak.
Gedung KPT Brebes dibangun pada 2021–2022 oleh PT Istaka Karya (Persero) bersama PT Chimarder 777 dengan kontrak Rp110,7 miliar.
Ironisnya, PT Istaka Karya telah diputus pailit pada 2022, sementara Direktur PT Chimarder 777, Martono, baru saja divonis 4,5 tahun penjara karena kasus suap proyek di Semarang.
Sejak berdiri, gedung yang diresmikan Idza Priyanti itu kerap bermasalah. Pada 2023, bagian teras depan ambles hingga 15 sentimeter, dan plafon jebol saat hujan deras di Agustus 2025.
Publik pun meragukan penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang diberikan saat peresmian.***
Kepala Dinas PU Brebes, Sutaryono, memastikan bangunan utama tetap aman. Namun, warganet tak puas. “Apakah SLF hanya formalitas? Apakah pengawasan hanya administratif?” tulis salah satu komentar. Hingga kini, Idza Priyanti belum memberi tanggapan resmi.