Menurut Riswanto kebutuhan anggaran ideal mencapai Rp1,3 miliar, tetapi anggaran perubahan baru memenuhi sebagian tahap penanganan.
"Keterbatasan anggaran membuat normalisasi baru menyentuh beberapa titik prioritas, sehingga tahapan lanjutan masih sangat dibutuhkan," ujarnya.
Meski begitu, lanjutnya nelayan melihat proyek ini sebagai langkah awal positif untuk memulihkan keamanan berlayar dan stabilitas penghasilan.
"Kami berharap alokasi anggaran 2026 dapat ditingkatkan agar seluruh jalur muara terbuka dan kapal nelayan tidak lagi menghadapi risiko,"tandasnya.***
Artikel Terkait
24 Kapal Nelayan yang Terbakar di Pelabuhan Pelindo Tegal Berhasil Dipadamkan
Cuaca Ekstrem, Ratusan Nelayan Kota Tegal Terpaksa Tak Melaut! Begini Kata Ketua HNSI Jawa Tengah Riswanto
Nelayan Kota Tegal Desak Pemerintah Pusat Kembalikan Bagi Hasil PNBP Pasca Produksi
Tak Juga Mendapat Perhatian Pemerintah, Puluhan Nelayan Tradisional Kota Tegal Lakukan Pengerukan Sedimentasi Muara Kali Bacin
Nelayan Tradisional Gang Etong Datangi Kantor DPUPR Kota Tegal, Keluhkan Sedimentasi yang Tak Kunjung Dapat Perhatian