Untuk 10 komoditas penahan inflasi Month to Month di Kota Tegal seperti bawang merah deflasi sebesar 0,14 persen, cabai merah 0,08 persen, bawang putih 0,02 persen.
Lalu daging ayam ras 0,02 persen, tomat 0,02 persen, telur ayan ras 0,02 persen, ketimun 0,01 persen, pisang 0,01 persen, kol putih/kubis 0,01 persen dan terong 0,01 persen.
Lebih lanjut Eman mangatakab, untuk bulan Agustus 2024 mendatang BPS Kota Tegal memprediksi komoditas yang akan mengalami kenaikan adalah tarif pendidikan tinggi.
Pasalnya pada Agustus tersebut sudah masuk tahun akademik baru baik untuk pendaftaran maupun daftar ulang.
Hal lainnya yang diprediksi akan mengalami kenaikan yaitu beras. Karena tren kenaikan beras sudah dimulai dari bulan Juni dan Juli meskipun kenaikannya masih tipis.
Kenaikan harga beras tersebut akan sangat berpengaruh terhadap inflasi. Termasuk cabai rawit dan minyak goreng juga komuditas yang perlu diwaspadai.
Menurut Eman Sulaeman secara umum hingga Juli 2024, inflasi Kota tegal masih di bawah koridor interval yang ditargetkan oleh Pemerintah Pusat.
"Inflasi Year on Year Kota Tegal sebesar 2,16 persen masih dalam interval target Pemerintah Pusat yakni 2,5 persen plus minus 1 persen dalam satu tahun," ujarnya
Sedangkan, sambungnya, secara Year to Date atau selama tujuh bulan terakhir inflasi Kota Tegal masih 1,14 persen, masih di bawah 2,5 persen.
Baca Juga: Gandeng KUD Karya Mina, TPID Kota Tegal Luncurkan Kios Pandai! Ini Tujuannya
Pj. Wali Kota Tegal Dadang Somantri dalam kegiatan itu menyampaikan apresiasi kepada instansi terkait, atas kerja kerasnya dalam menekan angka inflasi di Kota Tegal.
Menurutnya pengendalian inflasi di Kota Tegal sudah sesuai data yag artinya ada di dalam track yang benar