"Semua punya potensi kelebihan semua orang tidak dianggap sama, sehingga yang awalnya dianggap kurang bisa jadi kelebihan. Kemudian, karakter siswa lebih teridentifikasi sehingga pemberian materi ke siswa lebih tepat,"kata Temu.
Menurut Temu, pengambilan substansi fleksibel, pemberian materi lebih tepat karena ada asesmen awal.
Untuk capaian pembelajaran tidak ditentukan tetapi sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.
Baca Juga: Fikri Faqih: Banyak Potensi Pariwisata Kota Tegal Bisa Dipopulerkan Ke Mancanegara
"Ini tidak hanya di sekolah umum saja, ada sekitar 300an sekolah di perbatasan juga sudah melaksanakan dengan karakteristik keunggulan masing-masing daerah," tandasnya.
Temu menambahkan, saat ini kurikulum merdeka sudah berjalan dengan 26 episode. Sekitar 16 episode bermuatan tentang guru dan tenaga kependidikan.***