Vimanews.id-Dua pekan usai Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah, harga kelapa parut di pasar tradisional masih melambung tinggi.
Dari pantauan vimanews.id di Pasar Kejambon Kota Tegal, Kamis (17/4/2025) harga kelapa parut Rp 40 ribu per kilogram.
Kasmini seorang pedagang sarapan yang sedang membeli kelapa parut mengaku sedih dengan harga kelapa yang sangat mahal.
Baca Juga: DPUPR Lakukan Penertiban Bangunan Liar di Lahan Milik Pemerintah Kota Tegal di Jalan Gatot Subroto
Setiap hari Kasmini membeli kelapa parut di toko langganannya di Pasar Kejambon yang tutup hingga pukul 20.00 WIB.
Kasmini setiap hari membeli kelapa parut yang merupakan bahan dagang sarapan pagi yaitu kupat sayur dan gemblong.
"Mahal sekali, padahal ini buat jualan. Satu kilogram harganya Rp 40 ribu, padahal biasanya Rp 7.000- Rp 8.000," cerita Kasmini, warga Mejasem Tegal.
Mahalnya harga kelapa ini, kata Kasmini sangat memberatkan pedagang kecil sepertinya. Karena hampir semua olahan makanan yang dibuatnya menggunakan kelapa.
"Saya sangat berharap sekali, harga kelapa bisa ditekan dan turun seperti biasanya," harap Kasmini.
Sementara itu Somirin (70) Pedagang kelapa parut mengungkapkan kelapa hingga saat ini masih langka.
Baca Juga: Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Kota Tegal akan Gandeng Stakeholder Terkait
Dia sendiri mengaku kekurangan stok. Dari yang biasanya sebulan bisa menstok sampai 1.000 butir, kini pengiriman per 200 butir jika ada.
Harga kelapa saat ini lebih mahal dibanding saat lebaran idul fitri.