Menurut Riswanto kebutuhan anggaran ideal mencapai Rp1,3 miliar, tetapi anggaran perubahan baru memenuhi sebagian tahap penanganan.
"Keterbatasan anggaran membuat normalisasi baru menyentuh beberapa titik prioritas, sehingga tahapan lanjutan masih sangat dibutuhkan," ujarnya.
Meski begitu, lanjutnya nelayan melihat proyek ini sebagai langkah awal positif untuk memulihkan keamanan berlayar dan stabilitas penghasilan.
"Kami berharap alokasi anggaran 2026 dapat ditingkatkan agar seluruh jalur muara terbuka dan kapal nelayan tidak lagi menghadapi risiko,"tandasnya.***