Vimanews.id-Dodol keranjang cina atau Kue Nian Gao dalam bahasa Cina, menjadi salah satu makanan khas Tahun Baru Imlek.
Tak afdol jika merayakan Tahun Baru Imlek tanpa dodol keranjang ini.
Oet Tong Gwat atau akrab dengan Mindayani Wirjono (83) adalah salah satu pengrajin dodol keranjang asal Kota Tegal Jawa Tengah.
Baca Juga: Jelang Imlek, Warga Tionghoa Di Kota Tegal Gelar Ritual Cuci Patung Dewa
Usaha dadakan setiap jelang Imlek tersebut sudah digelutinya saat Mindayani masih tinggal bersama orang tuanya di pecinan pada 1980.
Jajanan khas yang disajikan saat Imlek untuk dipersembahkan kepada para Sinbeng (dewa) itu disebut dodol keranjang memiliki sebuah folosofi.
Pada masanya, dodol disajikan kepada dewa menggunakan anyaman bambu yang menyerupai keranjang.
Baca Juga: Kirab Toa Pe Kong Ramaikan Perayaan Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun
Sehingga sampai saat ini familiar dikenal dengan nama dodol keranjang.
Mindayani menjelaskan dodol keranjang ini dibuat dengan capuran tepung beras ketan dan gula merah yang diaduk hingga rata.
"Adonan lalu dimasukkan ke dalam cetakan berupa keranjang-keranjang kecil, dan dikukus dalam panci selama kurang lebih 12 jam,” terang Mindayani.
Baca Juga: Cina Bangun 2.300 Jembatan Kaca, Dibuat Memukau untuk Daya Tarik Wisata
Dodol keranjang buatan Mindayani dipasok ke sejumlah daerah.
Seiring berjalannya waktu, usaha selama 40 tahun lebih itu berkembang semakin pesat.
Artikel Terkait
Jelang Imlek, Warga Tionghoa Di Kota Tegal Gelar Ritual Cuci Patung Dewa
Kirab Toa Pe Kong Ramaikan Perayaan Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun
Cina Bangun 2.300 Jembatan Kaca, Dibuat Memukau untuk Daya Tarik Wisata
Ini Cuplikan Cerita Serial Drama A Killer Paradox yang Siap Tayang di Neflix Pada Februari Mendatang