Mindayani, yang saat ini beralamat di Jalan Blimbing nomor 84 Kota Tegal tersebut, telah memiliki 20 karyawan.
Baca Juga: China Luncurkan Supercar Mewah Aion Hyper SSR, Begini Kecanggihannya
Dari hasil memproduksi kue dodol keranjang dengan merek ‘Sido Makmur’, ia mampu menghidupi delapan anaknya.
Kini anak anak Mindayani dapat dikatakan menjadi orang sukses di Kota Tegal.
“Sempai sekarang, dalam sehari saya masih memproduksi kue keranjang hingga tiga kwintal. Pelangganya datang dari kota-kota besar, seperti Semarang, Pekalongan, Bandung dan Solo,” ujarnya.
Untuk harga dodol keranjang merek Sido Makmur ini varian original 1 kg dibandrol Rp 25.000.
Lalu untuk varian coklat Rp 28.000 per kilogram, sedangkan framboz dan pandan Rp 26.000 per kilogram.
Menurut Mindayani, biasanya warga keturunan Tionghoa menyantap dodol keranjang setelah melakukan sembahyang.
Baca Juga: Waspada! Cek Warna Lidah, Karena Ternyata Bisa Diketahui Tanda-tanda Masalah Kesehatan
Tepatnya 10 hari setelah Perayaan Tahun Baru Imlek atau Cap Go Meh.
Dodol akan lebih nikmat disantap dalam keadaan keras dan juga digoreng dengan sedikit campuran telur.
Dodol keranjang buatan Mindayani mampu bertahan hingga dua bulan.
Baca Juga: Kenali Crab Mentality, Sifat Seseorang yang Tak Suka Melihat Orang Lain Sukses
Bahkan, tidak menutup kemungkinan, kue tersebut bisa bertahan sampai satu tahun.
Artikel Terkait
Jelang Imlek, Warga Tionghoa Di Kota Tegal Gelar Ritual Cuci Patung Dewa
Kirab Toa Pe Kong Ramaikan Perayaan Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun
Cina Bangun 2.300 Jembatan Kaca, Dibuat Memukau untuk Daya Tarik Wisata
Ini Cuplikan Cerita Serial Drama A Killer Paradox yang Siap Tayang di Neflix Pada Februari Mendatang