Bupati Pemalang Ajak Warga Lestarikan Seni Budaya Lewat Gelaran Karawitan Malam Selasa Kliwon

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 22:19 WIB
Bupati Pemalang ajak Untuk Terus Nguri uri Seni Budaya (Dok/Vimanews.id)
Bupati Pemalang ajak Untuk Terus Nguri uri Seni Budaya (Dok/Vimanews.id)

Vimanews.id-Bupati Pemalang Anom Widiyantoro mengajak masyarakat menjaga kelestarian seni budaya lokal dalam Gelaran Karawitan Malam Selasa Kliwon.

Ajakan ini disampaikan di Pendopo Kabupaten Pemalang, sebagai upaya memperkuat identitas bangsa melalui warisan seni tradisional yang kaya nilai.

Menurut Anom, seni budaya Pemalang seperti karawitan, wayang golek, wayang kulit, hingga sintren adalah peninggalan leluhur yang istimewa.

Baca Juga: Rakor Kelembagaan Pemalang Jadi Atensi Pemda se-Jawa Tengah untuk Penataan Organisasi dan Kebijakan Nasional

Kesenian tersebut wajib dijaga bersama agar tidak hilang tergerus modernisasi dan tetap diwariskan kepada generasi penerus di Indonesia.

Ia menegaskan, karawitan Pemalang bukan sekadar hiburan, melainkan sarana pendidikan karakter dan perekat kebersamaan warga masyarakat.

Karena itu, pemerintah daerah memberi ruang bagi seniman untuk tampil rutin dan mendapat dukungan penuh dari warga sekitar.

Baca Juga: Pemkot Tegal Perketat Pengawasan SPPG, Antisipasi Keracunan Program Makan Bergizi Gratis Demi Kesehatan Anak Sekolah

Gelaran budaya malam Selasa Kliwon ini rutin digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang untuk melestarikan seni tradisional.

Acara tersebut sekaligus menjadi wadah apresiasi seniman, ruang ekspresi, dan daya tarik wisata budaya lokal bagi masyarakat luas.

“Melestarikan seni budaya adalah menjaga jati diri bangsa. Jangan sampai warisan leluhur hilang karena kurang kita pedulikan,” tegas Anom.

Baca Juga: Tax Gathering 2025: Pemkot Tegal Beberkan Wajib Pajak Berprestasi, Siapa Saja Juara Utamanya?

Ia mengajak seluruh pihak mendukung kegiatan budaya, agar seni tradisi tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi.

Selain karawitan, pertunjukan wayang kulit, golek, hingga sintren juga digelar agar generasi muda lebih mengenal akar budayanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X