Hingga akhirnya mereka berhasil menciptakan kekuatan militer besar-besaran dengan merekrut tentara bekas pemerintah lama.
Baca Juga: Punya Pasukan Tentara dengan Persenjataan Lengkap, Negara Ini Siap Bantu Palestina
Sementara untuk armada Angkatan Darat Afghanistan total tercatat ada 530 unit.
Ada artileri tarik 60 unit dan artileri roket 13 unit. Per 30 Juni 2021 BBC juga sempat melaporkan bahwa masih ada beberapa pesawat yang dimiliki Angkatan Udara Afghanistan mulai dari helikopter MD 530 mencapai 43 unit.
Pesawat C208 yang mencapai 33 unit, kemudian Black Hawk 860 yang mencapai 33 unit, pesawat penyerang 23 unit, helikopter MI17 ada 32 unit dan pesawat Hercules C130 sebanyak 3 unit.
Baca Juga: Selama 2023, Sebanyak Ini SPBU di Jatimbalinus yang Terkena Sanksi PT Pertamina Patra Niaga Regional
Namun kini semua itu sudah jatuh ke tangan Taliban.
Meski dulunya Taliban cuma bermodalkan senjata ringan seperti senapan serbu AK47 yang dirancang zaman Uni Soviet yang mereka dapatkan dari pasar gelap regional.
Selain itu kelompok Taliban juga punya granat berpeluncur roket mortir dan roket kecil lainnya.
Baca Juga: Viral Postingan Buah Semangka di Medsos, Bentuk Dukungan untuk Palestina
Namun yang selalu diandalkan Taliban untuk melawan pasukan Afghanistan adalah bom bunuh diri dan alat peledak improvisasi yang telah menjadi salah satu senjata paling mematikan.
Dari sebuah tweet Taliban Public Relation Department Commentary muncul dan mengklaim telah memperbaiki dan menggunakan kembali sekitar 300 kendaraan militer yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat selama penarikan pasukannya dari Afghanistan pada tahun 2021.
Beberapa di antaranya adalah 70 kendaraan tahan ranjau dan 27 kendaraan yang terlihat seperti truk lapis baja humfy atau high mobility multipurpose wheel vehicle humvi ini adalah kendaraan penggerak empat roda militer kelas truk ringan.
Baca Juga: Ada 28 Pabrik, Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Brebes Capai 8,98 Persen
Kendaraan ini merupakan kendaraan yang banyak digunakan oleh negara-negara lain dan digunakan secara luas dalam Perang Teluk tahun 1991 dan diakui sebagai kendaraan yang mampu melewati medan gurun yang berat dan semuanya kini diambil alih oleh Taliban.
Artikel Terkait
Selama 2023, Sebanyak Ini SPBU di Jatimbalinus yang Terkena Sanksi PT Pertamina Patra Niaga Regional
Catat! Hal Ini Akan Dilakukan Prabowo Pada Anak Anak Sekolah Jika Terpilih Jadi Presiden
Dua Mobil Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang Di Kabupaten Tegal, Akses Utama Wisata Guci Diterjang Hujan Angin
Benarkah Indonesia Dijajah Belanda 350 Tahun? Simak Yuk
Berkumpul di Brebes, Kader Gerindra Optimis Bisa Menangkan Prabowo Gibran