Disindir Ganjar, Begini Sambutan Politik Prabowo Gibran Yang Mendapat Pelukan Hangat Dari Anies Muhaimin

Vimanews.id-Prabowo Gibran dalam sambutan politiknya nampak tidak terbawa suasana memanas pasca sindirian politik Ganjar dilancarkan.

Sebelumnya Ganjar dalam pidato politiknya menyerukan adanya drama, drakor dan menimbulkan dugaan seruannya itu menyindir Gibran Cawapres pasangan Prabowo.

Di depan Prabowo Gibran dan Anies Imin, Ganjar mengeraskan suaranya menyebutkan kondisi politik yang terjadi menunjukan Indonesia tidak baik-baik saja.

Berbeda dengan Ganjar, Capres Prabowo yang berpasangan dengan Gibran memilih untuk berpantun ria dalam sambutan politiknya di KPU Jakarta semalam.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Melaju Sebagai Cawapres Pasangan Prabowo Dalam Pilpres 2024, Ini Tanggapan Cerdas Dan Terbuka Dari Pasha Ungu

Tentunya pantun tersebut ditujukan kepada kawan lama yang memilih untuk berlabuh menjadi pasangan politik Anies yang diusung oleh Nasdem dan PKS.

Dalam pantunnya Prabowo Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jabangan, kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan," sontak suasana di ruangan pengambilan nomer urut langsung ramai.

Dalam unggahan video akun TikTok @mahrus4l1 pada 12 jam lalu, Prabowo menyatakan tidak menyetujui adanya pemilu yang berlangsung curang dan mempercayakan KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024 dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: KPU Kota Tegal Terima Estafet Kirab Pemilu 2024, Berikut Rangkaian Kegiatannya

Prabowo menegaskan kecurangan pemilu adalah bentuk pengkhianatan kepada bangsa dan rakyat Indonesia, uniknya dalam sambutan politik Prabowo seluruh harapan yang ia serukan di jawab oleh mereka yang hadir dengan kalimat Amin.

Beberapa pernyataan politik yang disampaikan oleh pasangan Anies Imin di setujui oleh Prabowo, salah satunya mengedepankan NKRI.

Usai memberikan sambutan politiknya, Prabowo dan Gibran disambut oleh Anies Imin, kedua pasangan Capres dan Cawapres itu saling sapa penuh hangat.

Seperti biasa Gibran memberikan salam hormatnya yang santun dengan menundukan badan di hadapan para tokoh politik dan tamu undangan yang hadir.