Perang Medsos Israel Akui Kekalahan, Netizen Indonesia Jawab Bela Palestina Dengan Hasil Bayaran Dari Allah

Photo Author
- Senin, 20 November 2023 | 05:10 WIB
Warga di Gaza membentangkan bendera Palestina di atas tank Israel (Tangkapan layar akun @faktaislami.id)
Warga di Gaza membentangkan bendera Palestina di atas tank Israel (Tangkapan layar akun @faktaislami.id)

Vimanews.id-Tersiar kabar di berbagai media sosial bahwa Israel harus mengakui kekalahan dalam perang di dunia maya (medsos) pasca kekejian terhadap Palestina.

Sejak gejolak peperangan Israel melawan pasukan Hamas di Jalur Gaza Palestina, berbagai upaya dilakukan oleh para netizen termasuk Indonesia melalui perang medsos.

Kekalahan dalam perang medsos tersebut diakui Israel atas unggahan komentar yang disertai dengan kata Pro Palestina mencapai ratusan miliar.

Dari akun instagram @faktaislami.id pada 16 jam lalu mengunggah foto warga Gaza dengan bendera Palestina berdiri di atas tank.

Baca Juga: Merinding! Seperti Ini Bau Darah Syuhada di Palestina Sebagaimana Sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW

Dalam captionnya tertulis berikut ini.

Analisis media sosial yang dirilis platform perusahaan Israel, Humanz (@humanz), mengungkapkan bahwa narasi pro-Palestina mendominasi platform Instagram dan TikTok selama 2 bulan ini.

Data metriks menunjukkan bahwa hanya sekitar 7,39 miliar unggahan dengan tagar pro-lsrael dibandingkan dengan 109,61 milliar unggahan pro-Palestina, lebih tinggi hampir 15 kali lipat.

Liav Refael-Chen, pendiri dan CEO Humanz bahkan menuding "para pendukung Pro-Palestina di media sosial telah dibayar".

Baca Juga: 7 Oktober Medsos Diramaikan Video Warga Sipil Terkena Timah Panas Polisi, Buntut Protes Warga Seruyan KalTeng

"Sulit untuk tidak melihat bahwa ada uang di balik ini semua," ungkap Liav.

"Ketika kami memposting kampanye pro-lsrael di platform kami, para influencer di luar Israel tidak terlibat dengan kampanye tersebut,"' kata Liav kepada @calcalist.

"Mereka ragu-ragu untuk terlihat bekerja sama dengan Israel, mungkin karena kekhawatiran akan keselamatan mereka atau mungkin karena mereka menganggap mendukung Israel sebagai sesuatu yang tidak populer. 

Dalam dua minggu pertama serangan, masih memungkinkan untuk membagikan bukti konten anti-Hamaz, tapi sekarang tidak lagi demikian. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Desty M Loui

Sumber: TikTok @faktaislami.id/perang medsos

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X