Vimanews.id-Di setiap perayaan tahun baru Cina atau lebih dikenal dengan Imlek ada satu tampilan di rumah atau di klenteng yang tak boleh terlewatkan. Yakni dipasangnya lampion-lampion berwarna merah.
Tidak hanya itu, Imlek juga erat kaitannya dengan perayaan Cap Go Meh. Dimana ada Imlek, maka selalu ada Cap Go Meh dan lampion-lampionnya.
Namun pastinya banyak yang bertanya mengapa Cap Go Meh identik dengan lampion.
Dilansir dari akun tiktok @elsa.novias, nama internasional dari perayaan Cap Go Meh adalah Lantern Festival.
Perayaan Cap Go Meh akan diwarnai banyak arak arakan.
Cap Go Meh adalah perayaan 15 hari setelah Imlek. Cap Go Meh merupakan perayaan terakhir selama rangkaian tahun baru Imlek.
Cap Go Meh berasal dari Dinasti Han. Saat itu biksu Budha menyalakan lampion pada hari ke 15 tahun baru Imlek untuk menghormati sang Budha.
Baca Juga: Kesejahteraan Petani Harus Naik!Prabowo Siapkan PP Penyerapan Gabah dengan Harga Rp 6.500
Kemudian ritual lampion ini diadopsi oleh masyarakat dan menyebar ke Cina bahkan seluruh Asia.
Ada juga legenda yang berhubungan dengan Cap Go Meh. Kaisar Langit (You Di) menjadi marah karena penduduk kota membunuh burung kesayangannya.
Karena marah, ia pun akan membakar kota itu. Namun digagalkan oleh Putri Kaisar yang menyarankan orang-orang untuk menyalakan lampion pada hari penghancuran itu.
Artikel Terkait
Begini Tradisi Kemeriahan yang Dilakukan Masyarakat Etnis Tionghoa Ketika Imlek
Long Weekend Isra Ni'raj dan Tahun Baru Imlek! KAI Daop 4 Semarang Sediakan 79 Ribu Tempat Duduk
Film Baru Xiao Zhan Jadi Favorit Penonton Saat Libur Panjang Imlek di China
Libur Isra Miraj dan Imlek, Sebanyak 47 Ribu Penumpang Kereta Api Datang Di Stasiun Wilayah Daop 4 Semarang
Promo Imlek Hoki Dompet Happy! Nikmati Diskon Tiket 50 Persen untuk Dua Kereta Ini