Tak hanya sebagai ajang olahraga, kegiatan ini juga membawa misi sosial. Seluruh biaya pendaftaran peserta, yang terkumpul sebesar Rp612.013.250, akan didonasikan untuk pembangunan sarana kesejahteraan masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Magelang.
Rahmat juga menyoroti pentingnya edukasi mengenai Rupiah serta penguatan sistem pembayaran digital melalui QRIS.
“Rupiah Borobudur Playon membawa semangat cinta, bangga, dan paham Rupiah, sekaligus mendorong digitalisasi pembayaran serta perlindungan konsumen.
Bahkan, kawasan Candi Borobudur kini telah mengadopsi QRIS Tap dan QRIS Border, yang memungkinkan wisatawan mancanegara dari Malaysia, Thailand, dan Singapura untuk bertransaksi secara digital tanpa perlu menukar uang tunai,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten II Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmiko, menyambut baik kegiatan ini dan menilai kontribusinya sangat positif.
“Kita bangga menggunakan Rupiah sebagai simbol kebangsaan. Digitalisasi menjadi solusi transaksi yang aman, efisien, dan minim risiko, termasuk risiko pemalsuan dan potensi korupsi,” ujarnya.
Baca Juga: UMKM Creative Space di Museum Ambarawa Diresmikan PT KAI, Ini Tujuannya!
Ia juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem ekonomi daerah melalui pendekatan TTI: Tourism, Trade, and Investment.
“Ketika sektor pariwisata tumbuh, maka perdagangan juga akan meningkat, dan ini akan menarik minat investasi lebih besar ke daerah,” tambahnya.***
Artikel Terkait
Polisi dan Penyuluh Agama Bersama Bagun Generasi Muda Tegal yang Bermartabat dan Religius
PPLIPI Kota Tegal Gelar Peringatan Hari Anak Nasional di SLBN
Presiden Prabowo Luncurkan Logo dan Tema HUT Ke 80 RI, Wali Kota Tegal Hadir Melalui Daring
TMMD Sengkuyung Tahap III 2025 di Kota Tegal Dimulai, Ini yang Akan Dikerjakan
Ribuan Pengendara di Kota Tegal Tercatat Melakukan Pelanggaran Aturan Lalu Lintas , Terbanyak Tidak Menggunakan Helm SNI