Sementara pihak Thailand, sebelumnya mengklaim bahwa ada penembak jitu Kamboja berkemah di salah satu kuil yang diperebutkan.
Thailand juga menuding Phnom Penh mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan dan membombardir wilayah Negeri Gajah Putih itu dengan roket.
“Situasinya masih sangat tegang, dan diperkirakan Kamboja mungkin sedang mempersiapkan operasi militer besar sebelum memasuki negosiasi,” klaim pernyataan militer Thailand.
Baca Juga: Di Ajang RBP 2025, Wali Kota Tegal Teken Nota Kesepakatan dengan Bank Indonesia
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan pertemuan di Malaysia ini akan dimediasi oleh pemimpin Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim juga diselenggarakan dengan partisipasi China sebagai sekutu perdagangan dan politik utama.
“Tujuan pertemuan ini adalah untuk mencapai gencatan senjata segera yang diprakarsai oleh Presiden Donald Trump dan disetujui oleh kedua perdana menteri Kamboja dan Thailand,” kata Hun Manet, masih dilansir dari Malay Mail.
Setidaknya ada 35 orang tewas dan lebih dari 200.000 orang mengungsi sejak Kamis,(24/7/2025) lalu seiring kedua negara memperebutkan beberapa kuil kuno di wilayah perbatasan tersebut.***
Artikel Terkait
Ini Desa Terapung Ko Panyee d Thailand yang Dihuni Umat Muslim dari Jawa
Polusi Udara di Kota Bangkok Ekstrem!Thailand Gratiskan Transportasi Umum dan Imbau Masyarakat Bekerja dari Rumah
Kasus Varian Covid-19 Kembali Merebak di Thailand dan Singapura, Kemenkes RI Kini Minta Warga Indonesia Waspada
Gegara Ancaman Bom Pesawat Air India Mendarat Darurat di Thailand!Begini Kata Otoritas Penerbangan Setempat
Meski Tengah Diskors, PM Thailand Kecam Aksi Serangan Kamboja dan Beri Dukungan Penuh Pemerintah dan Militer