Mediapreneur Talks Promedia Guncang Surabaya, Kolaborasi Jadi Kunci Industri Media Bertahan di Era Digital

Photo Author
- Sabtu, 27 September 2025 | 05:26 WIB
CEO Promedia Agus Sulistriyono dalam Mediapreneur Talk di Surabaya (Dok/Promedia)
CEO Promedia Agus Sulistriyono dalam Mediapreneur Talk di Surabaya (Dok/Promedia)

Lantas, bagaimana keseruan kegiatan Mediapreneur Talks di Kota Surabaya yang diikuti para pengusaha media dan insan jurnalis? Berikut ulasan selengkapnya.

Industri Media Bangun Kolaborasi 

Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia menjelaskan tentang Promedia yang berkolaborasi membangun media online bersama para pemilik media, dengan mengusung konsep 'economic sharing' atau gotong royong.

"Promedia Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi dan konsultan media. Kita kolaborasi membangun media online arus utama bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia," ucap Agus Sulistriyono.

Baca Juga: Ning Lia Apresiasi Acara Mediapreneur Talks, Tekankan Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah

"Selain itu, Promedia memberikan support (dukungan) teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi dan monetisasi dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong," lanjutnya.

Agus Sulistriyono mengajak para pengusaha media di Surabaya untuk berkolaborasi membangun optimisme agar senantiasa mempertahankan serta meningkatkan brand media yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

"Mari bersama kita tingkatkan brand media lewat multi platform, meningkatkan revenue (pendapatan) lewat media online," ajaknya.

Baca Juga: Jangan Lewatkan BombasTri 2025! Double Kesempatan Menang Hadiah Impian, dari Samsung Galaxy hingga Vespa LX

"Di tengah kegalauan para pengusaha media, saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati, tapi mediumnya akan silih berganti," ungkap Agus Sulistriyono.

KTP2JB Soroti Insentif bagi Industri Media

Dalam kesempatan yang sama, Guntur selaku anggota KTP2JB menjelaskan terkait tugas dan fungsi dari pihaknya dalam membuat laporan terhadap konten berita yang dinilai tidak sesuai dengan undang-undang pers.

“Kenapa? karena hari ini bisa saja semua orang akan mengambil atau menciptakan monetisasi dari karya para jurnalis,” jelas Guntur.

Baca Juga: Jalan Brawijaya Sekitar TPI Muarareja Diperbaiki, Proyek Telan APBD Rp835 Juta Dikebut!

Di sisi lain, Guntur juga menyoroti kurangnya laporan dari industri media dalam menyuarakan agar turut mendapat insentif tahun 2026 hingga pengurangan pajak penghasilan (PPh), agar dapat membuat wartawan dan media ‘bernapas’ seperti industri lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X