Kemenkeu Tegaskan Utang Pemerintah Indonesia Rp9.138 Triliun Masih Aman, Dikelola Hati-Hati dan Terukur

Photo Author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 22:54 WIB
Menyoroti fakta di balik pernyataan Kemenkeu yang menyebut utang RI menembus Rp9.138 triliun.  (Dok. Kemenkeu)
Menyoroti fakta di balik pernyataan Kemenkeu yang menyebut utang RI menembus Rp9.138 triliun. (Dok. Kemenkeu)

Sebagai pembanding, Filipina mencatat 62 persen, Malaysia 61,9 persen, Thailand 62,8 persen, India 84,3 persen, sedangkan Jepang bahkan mencapai 250 persen dari PDB.

Suminto menambahkan, naiknya nominal utang kerap berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi, sebab ekspansi fiskal dibutuhkan untuk menjaga momentum pembangunan.

“Utang dibiayai oleh pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan, semakin besar penerimaan negara untuk membayar kewajiban,” ujarnya.

Baca Juga: Shanty Alda Dorong Sekolah di Tegal Aktif Jalankan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup

Struktur utang Indonesia juga dinilai sehat karena 71–72 persen di antaranya dalam denominasi rupiah. Dengan demikian, risiko fluktuasi kurs dapat diminimalisir.

“Komposisi utang dalam rupiah memberi perlindungan dari gejolak global dan menjaga kestabilan fiskal,” terang Suminto menambahkan.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan total utang pemerintah Indonesia Rp9.138 triliun masih dalam ambang aman dan tak perlu dikhawatirkan.

Baca Juga: Kolaborasi ITB Adias dan Pemkab Pemalang Bangkitkan UMKM Lewat Bazzar dan Job Fair 2025

“Bukan nominal yang penting, tapi rasio terhadap ekonomi. Dengan posisi di bawah 40 persen PDB, Indonesia masih sangat terkendali,” jelas Purbaya.

Ia membandingkan rasio Indonesia yang jauh di bawah Amerika Serikat dan Jerman di atas 100 persen, serta Jepang lebih dari 250 persen dari PDB-nya.

Meski begitu, pemerintah berkomitmen menekan utang baru lewat efisiensi anggaran dan peningkatan kualitas belanja negara agar pembiayaan lebih produktif.

Baca Juga: Anom Widiyantoro Gaungkan Jumat Bersih Pemalang dan Penanaman Pohon Tabebuya Demi Kota Hijau dan Bebas Polusi

“Ke depan, kami akan kendalikan belanja agar lebih tepat sasaran. Program yang tidak prioritas akan dipangkas,” tegas Purbaya dalam konferensi pers daring, Jumat (10/10/2025).

Dengan strategi pengelolaan fiskal yang disiplin dan kebijakan pembiayaan yang hati-hati, pemerintah optimistis stabilitas keuangan nasional tetap terjaga di tengah dinamika global.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X