BNPB Update Bencana Sumatera Utara, 172 Meninggal dan 147 Hilang, Tapanuli Tengah Masih Terisolir

Vimanews.id-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memberikan kabar terbaru mengenai kondisi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara.

Sampai hari ke-4, Suharyanto menyebut bahwa petugas dari tim gabungan masih dikerahkan untuk membuka akses di sebagian wilayah yang masih terputus dan memberi bantuan.

“Kota Medan yang merupakan ibu kota provinsi sempat banjir, tapi per hari ini adalah hari ke-4 karena Sumatera Utara itu duluan yang terkena bencana,” ujar Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi bersama Menko PMK di Sumatera Utara pada Minggu,(30/11/2025).

Baca Juga: Ribuan Peserta Ramaikan Jalan Sehat HUT ke 54 KORPRI di Kota Tegal, Budi Raharjo Sabet Hadiah Utama Motor

“Jadi, mulai tanggal 25 dan 26 November 2025, itu hujan deras sehingga kita baru  masuk tanggal 27 November 2025,” imbuhnya.

PR Besar BNPB Atasi Wilayah Terdampak di Sumatera Utara

Dalam pemaparannya, Suharyanto menyebut wilayah Langkat, Medan, Tebing Tinggi, dan Asahan sudah relatif teratasi.

Menurutnya, untuk wilayah tersebut sudah tak memerlukan penanganan terpusat dari Pemerintah Pusat lagi.

Baca Juga: Panduan Kuliner Malam Surabaya: Kya-Kya, Pasar Tunjungan dan Pucang Nikmati Makanan Legendaris

Namun, ada daerah lain di Sumatera Utara yang menjadi PR besar bagi evakuasi BNPB, yakni Tapanuli.

“PR kita di wilayah Sumatera Utara ini adalah Tapanuli, Pak. Jadi, yang terdampak ada Tapanuli Utara, ada Humbang Hasundutan, ada Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, kemudian Langkat,” jelasnya.

“Nah, di kabupaten dan kota yang saya sampaikan, yang sekarang masih perlu mendapat perhatian serius adalah Tapanuli Tengah dan Sibolga,” lanjutnya.