Vimanews.id-Seruan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal moratorium penebangan hutan kini diarahkan sebagai dorongan akuntabilitas publik dalam menjaga alam.
Lewat unggahan video, Gubernur Jawa Barat Desy Mulyadimenegaskan moratorium penebangan hutan perlu diberlakukan untuk menghentikan keputusan keliru terkait alam.
Dalam pernyataannya, Dedi Mulyadi menyebut moratorium penebangan hutan menjadi langkah penting agar kebijakan yang berisiko memicu bencana segera dihentikan.
Ia menegaskan pelarangan tebang hutan harus diterapkan bukan hanya demi pencegahan musibah, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab moral pemerintah.
Dedi menilai menjaga pohon jauh lebih penting daripada sekadar menanam, sebab hilangnya ribuan pohon berarti hilang pula penopang ekosistem.
Mantan Bupati Purwakarta itu menekankan perlunya kesadaran kolektif untuk merawat bumi dan meninggalkan praktik yang merusak lingkungan.
Ia juga meminta para pihak yang membuat keputusan keliru terhadap alam untuk mengakui kesalahannya dan kembali pada sikap yang lebih bijak.
Dedi berharap pengambil kebijakan yang salah arah dapat menjadikan peristiwa bencana sebagai pelajaran agar tidak mengulang kesalahan yang sama.
Selain kritik, ia turut menyampaikan doa untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar yang tengah menghadapi bencana akibat tekanan alam dan ulah manusia.
Baca Juga: Wali Kota Tegal Serahkan Santunan Ahli Waris, KORPRI Didorong Jadi Pilar Perlindungan ASN
Dedi mengajak masyarakat bergandengan tangan, saling menguatkan, dan bekerja bersama menolong warga terdampak bencana di berbagai daerah.***
Artikel Terkait
Pohon Ini Mulai Ditanam Oleh Warga Israel, Dakwah Syekh Ali Jaber Meyakini 2024 Palestina Merdeka Dari Jajahan!
Sederet Manfaat Pohon di Dunia dan Alasan Kenapa Dilarang Ditebang Secara Liar
Gelar Kegiatan Taman Pohon Cara Polres Tegal Kota Sambut HUT Ke 78 Bhayangkara
Anom Widiyantoro Gaungkan Jumat Bersih Pemalang dan Penanaman Pohon Tabebuya Demi Kota Hijau dan Bebas Polusi
TNI AL Tegal Tanam Ribuan Pohon Cemara Laut, Ternyata Ini Alasan di Balik Aksi Hijau di Pesisir Tegal