Vimanews.id-Banyak yang menganggap penyakit maag dan asam lambung berawal dari seringnya telat makan.
Padahal jika melihat perilaku dan tauladan Rasulullah SAW ketika makan,, dua penyakit tersebut justru disebabkan oleh karena porsi makan dan makan yang terburu-buru.
Dilansir dari laman instagram @dr.cahyono.sp, Rasulullah SAW memiliki perilaku yang mulia, termasuk dalam menjaga pola makan dan tata cara beliau makan.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Kiwi Untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Membuat Kulit Tetap Awet Muda
Rasulullah SAW selaku menempatkan makanan menjadi tiga porsi yaitu sepertiga makanan, sepertiga air dan sepertiga sisanya adalah gas dan udara. Ini artinya tidak makan berlebihan.
Kemudian Rasulullah SAW juga tidak makan buru-buru. Beliau mengunyah sebanyak 32 kali, sedangkan kebanyakan orang mengunyah 3-4 kali makanan langsung ditelan.
Hal itulah yang menyebabkan sakit maag. Karena makanan yang masuk ke dalam lambung masih keras, lambung bekerja ekstra dan membutuhkan asam lambung berlebih untuk mencerna.
Sehingga ketika terbiasa, maka saat lapar atau perut kosong asam lambung akan berlebih dan naik.
"Sakit maag bukan karena telat makan, itu hanya mitos. Tetapi salah satunya karena makan buru-buru," ujar dr Cahyono.
Teladan lain yang perlu kita contoh adalah, Rasulullah SAW tidak makan selepas Isya, atau menghindari makan malam.
Baca Juga: Hati-hati! Penyebab Mata Minus Bisa Karena Faktor Ini
Sebab ketika makan malam hingga berlebih, justru akan menumpuk menjadi sampah.