Vimanews.id-Kondisi perang Palestina dan Israel hingga hari ini memunculkan berbagai kasus pada kesehatan warga di Gaza Utara.
Palestina telah memasuki tahapan krisis kesehatan yang menimpa warga pengungsi di Gaza Utara sejak usai gencatan senjata.
Krisis kesehatan yang memprihatinkan dialami oleh mereka para pengungsi asal Palestina di Gaza Utara ditengah perang sengit dengan Israel.
Pernyataan juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Ashraf Al-Qudra yang disalin oleh Risalah Amar dalam pesan singkat Telegram 13 Desember 2023 menjelaskan berikut.
Tim kesehatan memantau terdapat kasus penyakit menular sebanyak 327.000 yang datang ke tempat pelayanan kesehatan puskesmas.
Puskesmas tersebut berada di tengah penampungan warga Palestina di Gaza Utara, penyakit tersebut dinyatakan sangat menular.
Data tersebut diperkirakan jauh lebih tinggi dari pengamatan tim medis kesehatan pada skala puskemas dengan jangkauan yang terbatas.
Tim medis Palestina mendata penyakit menular tersebut dialami oleh pengungsi yang terdiri dari anak-anak, penderita sakit kronis hingga perempuan hamil dan orang terluka.
Sejak memanasnya situasi Palestina Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, jumlah pengungsi semakin meningkat dengan kondisi mereka yang cukup memprihatinkan.
Terlebih pasca Israel memborbardir layanan kesehatan sejumlah rumah sakit, baik orang sakit hingga terluka akibat perang tidak mendapatkan hak kesehatan yang baik.
Hingga saat ini Pendudukan Israel sendiri masih memperketat perbatasan serta mengendalikan masuknya bantuan medis.
Situasi ini memaksakan tim medis kesehatan Palestina menyerukan kepada lembaga di tingkat Internasional untuk menemukan mekanisme yang efektif terhadap penanganan medis di Gaza Utara.