Vimanews.id-Di tanggal dan bulan yang sama kisah pilu Aceh terjadi pada belasan tahun silam, Tsunami menelan nyawa ratusan ribu jiwa.
Tepatnya 26 Desember 2004 peristiwa tragis bencana alam Tsunami itu menelan ratusan ribu jiwa melayang tergulung ombak laut di Aceh.
Tsunami di Aceh pada 26 Desember itu menghancurkan pemukiman warga setelah gempa mengguncang dengan kekuatan 9.3 skala richter.
Baca Juga: Soal Tolong Rohingya Panglima Laot Aceh Bilang Wajib, Hukum Adat Laot Berlaku Sejak Abad Ke 14
Kisah pilu itu terjadi pada hari minggu tepatnya 19 tahun silam bencana nasional di tanah Aceh itu terjadi, 200 ribu orang meninggal dunia.
Unggahan video instagram pada akun @ameliamuriza_ membawa kembali ingatan kita pada kenangan dibalik kisah memilukan 19 tahun silam itu.
Bisa dibayangkan bagaimana sebagian warga berusaha menyelamatkan diri saat bencana Tsunami itu melanda Aceh di bulan penghujung tahun 2004.
Kisah pilu ini pun dibuat menjadi rangkuman dongeng dala sebuah buku yang diceritakan kepada anak cucu kelak, Tsunami Aceh menjadi bagian buku berjudul "Uniknya Budaya Negeriku."
Baca Juga: Mendapat Tugas Dari Presiden Jokowi Urus Pengungsi Rohingya di Aceh, Begini Kata Mahfud MD
Dalam buku tersebut pemilik akun instagram itu sengaja mengangkat peristiwa Aceh 2004 dan menggabungkannya dengan pesan leluhur.
Sebelum 2004, peristiwa yang sama melanda sebuah kawasan di Aceh tepatnya Simeulue pada tahun 1907 dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Simeulue itu merupakan bagian kisah yang digambarkan sebagai sebuah negeri pada jaman dahulu yang tenggelam setelah gempa mengguncang dan disusul oleh ombak menerjang.
Tahun 2004 Simeulue menjadi salah satu daerah yang selamat dari terjangan Tsunami Aceh, penduduknya capai 78 ribu jiwa dan 7 diantaranya menjadi korban bencana.
Peristiwa 97 tahun silam dari tahun 2004 itu meninggalkan satu kearifan lokal peninggalan leluhur, warga di Simeulue tidak perlu panik saat air laut naik ke daratan.