Kesepakatan itu berdampak pada ditutupnya perkebunan kelapa di sana pada tahun 1971.
Tak sampai di situ setelah mengizinkan Amerika Serikat untuk membangun pangkalan militer besar di pulau ini mereka kemudian mengusir paksa penduduk asli Diego Garcia.
Pengusiran paksa ini bertujuan agar bisa memberi tempat tinggal bagi fasilitas militer yang terjadi pada tahun 1968 dan 1973.
Perlakuan tersebut menjadi sangat kontroversial dan proses hukum mengenai hak-hak pendudukan dan kepemilikan pulau Diego Garcia pun masih berlanjut sampai saat ini.
Selanjutnya fasilitas pendukung angkatan laut Diego Garcia mulai dibangun setelah mendatangkan batalyion konstruksi angkatan laut Amerika Serikat.
Pada Januari 1971 proses pendirian pangkalan militer di pulau ini juga melibatkan batalion konstruksi amfibi 2, proses pembangunan berlangsung selama 5 tahun.
Hingga akhirnya Naval Support Facility at Diego Garcia mulai digunakan pada tahun 1976.
Saat ini beberapa fasilitas yang dibangun berupa landasan pacu untuk untuk mendukung operasi pesawat militer.
Termasuk pesawat patroli, pengintai, transportasi serta menjadi titik pengisian bahan bakar untuk angkatan udara Amerika Serikat.
Baca Juga: Seperti Ini Iran Membangun Kekuatan Militernya, Salah Satunya Pangkalan Militer Bawah Tanah
Landasan pacu dibuat sepanjang 2,8 km yang mampu menampung pengebom B1, B2 dan B52. Lalu ada dermaga dan fasilitas pelabuhan.
Sehingga memungkinkan kapal induk, kapal selam nuklir, kapal perang, kapal pengangkut dan kapal lainnya untuk bersandar melakukan perbaikan dan mengisi bahan bakar.
Untuk para penghuni pangkalan militer, mereka menyediakan fasilitas perumahan untuk personil militer dan sipil yang dilengkapi dengan asrama,