"Itu untuk setahun, setara dengan 10,9 ton beras itu sebenarnya masih kurang ya, indeks yang diberikan provinsi itu 24 ton, jadi masih separo, mudah-mudahan tahun depan bisa dicukupi," pungkasnya.
Terpisah, pada akhir sesi HLM, disampaikan closing statement dari Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat juga menyampaikan rekomendasi dari World Bank terkait kemampuan Jawa Tengah menghadapi krisis pangan oleh World Bank, yaitu:
1. Penguatan produktivitas pangan strategis.
2. Pengembangan new champion lokal terutama untuk komoditas holtikultura.
3. Penguatan ekosistem BUMD untuk memperpendek kerangka perdagangan karena porsi kelebihan pasokan.
4. Hilirisasi komoditas pangan strategis dan kampanye produk olahan.
5. Pengembangan neraca pangan terhadap komoditas pangan strategis.
6. Penguatan pasokan melalui kerjasama antar daerah di Jawa Tengah.