Vimanews.id - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Harris Turino, menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru akan menghadapi sejumlah tantangan.
Banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus ditanggung oleh Menteri BUMN yang disebut-sebut nomenklaturnya akan berubah menjadi Badan Super Holding BUMN.
"Sebenarnya siapapun nanti yang jadi Menteri BUMN itu akan mendapat PR berat yang harus diselesaikan," kata Harris dalam Daulat Bicara: Siapa Menteri BUMN Pilihan Prabowo, di Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Baca Juga: Kumpul Bareng Dengan PKL Jalan Pancasila, Calon Wakil Wali Kota Ashim Fikri Dapat Keluhan Ini
Diskusi yang digelar atas kerjasama dengan Promedia TV juga menghadirkan Pengamat Kebijakan Publik Publik IDP-LP Riko Noviantoro.
Menurut Anggota DPR RI yang berangkat dari Daerah Pilihan (Dapil) Jawa Tengah IX itu, saat ini Kementerian BUMN memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ke depan. Salah satunya menyangkut hutang BUMN Karya.
"Kita tahu ternyata BUMN itu banyak yang hutangnya itu segunung. Contohnya BUMN karya," kata Harris
Harris menilai, ke depan pos kementerian ini perlu dipimpin sosok yang tangguh dan kompeten.
Mengenai latar belakang sosok dimaksud, Harris ⁰tidak mempermasalahkan. Dengan catatan sosok bersangkutan layak dan memenuhi syarat.
Termasuk pada pos jajaran direksi dan komisaris pada perusahaan pelat merah.
"Jadi sebetulnya Komisaris atau Dirut itu mau diisi anak kiai, mau diisi relawan atau siapapun itu boleh saja asal berkompeten dan bertanggung jawab," jelasnya.***