publik

Usai Town Hall Meeting Danantara, Prabowo Mengaku Banyak Tegur Direksi BUMN

Senin, 28 April 2025 | 22:15 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto usai Town Hall Meeting Danantara bersama Direksi BUMN (Istimewa)

 

Vimanews.id-Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya memberikan banyak teguran kepada direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Teguran itu disampaikan Prabowo Subianto dalam acara Town Hall Meeting pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata BPI Nusantara (Danantara) bersama para direksi BUMN di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4/2025).

Prabowo Subianto menjelaskan dirinya sengaja memberikan pengarahan itu secara tertutup.

Baca Juga: Nego Tarif Donald Trump, Airlangga Bongkar Perusahaan Multi Produk Indodarma dari Purwakarta Mau Investasi Rp33,7 Triliun di AS

"Ya tertutup, karena saya banyak tegur juga direksi-direksi itu. Enggak enak kan ditegur di depan kalian," ungkap Prabowo Subianto kepada wartawan.

Dalam arahannya, Prabowo Subianto menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam pengelolaan lembaga investasi nasional tersebut.

Prabowo Subianto berpesan agar seluruh direksi bekerja sebaik mungkin dan meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efisien atau tidak benar.

Baca Juga: Setiap Rabu ASN di Jakarta Wajib Gunakan Moda Transportasi Umum, Kecual8 Bagi Golongan Ini

"Praktik-praktik yang enggak bener harus ditinggalkan dan saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya," ujar Presiden.

Lebih jauh, Prabowo Subianto menegaskan bahwa evaluasi terhadap direksi tidak hanya meliputi kinerja, tetapi juga mencakup aspek watak, akhlak, dan prestasi. 

Dia tidak segan segan meminta pergantian direksi yang terbukti malas, tidak kompeten, atau menyalahgunakan kewenangan.

Baca Juga: Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono Terima Penghargaan Top Pembina BUMD 2025

Prabowo juga menyampaikan optimisme bahwa jika aset-aset yang berada di bawah pengelolaan Danantara dikelola secara benar dan profesional, total aset lembaga tersebut dapat mencapai hingga 1 triliun dolar AS.

Halaman:

Tags

Terkini