Vimanews.id-Bayangkan hidup di daerah terpencil dengan harga BBM yang melonjak tinggi, membuat hidup semakin sulit.
Namun, pemerintah memiliki solusi untuk masalah ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan program BBM Satu Harga.
Memastikan masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) memperoleh harga BBM yang sama dengan masyarakat di kota besar.
Baca Juga: Misteri Raibnya Rp70 Miliar di Rekening Dana Nasabah, Sekuritas atau Bank yang Salah?
Keadilan Energi untuk Rakyat
Program ini diluncurkan sejak 2017 sebagai simbol kehadiran negara dan instrumen nyata pemerataan pembangunan.
"Kebijakan ini memastikan masyarakat tidak terbebani disparitas harga akibat kondisi geografis maupun keterbatasan infrastruktur," ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung.
Realisasi Program
Hingga akhir 2024, telah beroperasi 583 penyalur BBM Satu Harga di berbagai wilayah Nusantara. Pemerintah juga menetapkan 225 lokasi baru untuk periode 2025-2029.
Baca Juga: DPRD Kota Tegal Sepakat Bahas 3 Raperda, Salah Satunya Bikin Warga Terkejut
"Hal ini membuktikan bahwa roadmap BBM Satu Harga terintegrasi dengan rencana pembangunan nasional jangka menengah (RPJMN)," terang Yuliot.
Dampak Nyata
BBM Satu Harga memberikan dampak nyata pada keseharian masyarakat. Harga BBM di beberapa lokasi yang sebelumnya mencapai Rp40.000 per liter kini turun drastis sesuai harga resmi pemerintah.