Vimanews.id-Proyek Kereta Cepat Whoosh kembali menuai sorotan. Megawati Soekarnoputri menilai arah pembangunan seharusnya berpihak pada kebutuhan rakyat kecil, bukan sekadar proyek prestisius.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sejak awal Megawati mempertanyakan manfaat Kereta Cepat Whoosh bagi masyarakat luas.
Megawati kata Hasto Kristiyanto, menilai rakyat lebih membutuhkan dukungan di sektor pertanian, pendidikan, dan infrastruktur dasar.
Baca Juga: Kota Tegal Toreh Nilai i-Bangga Tertinggi di Jateng, Warga Dikenal Bahagia dan Mandiri
Menurut Hasto, Megawati menegaskan proyek besar seperti Kereta Cepat Whoosh belum menjawab masalah kesejahteraan rakyat.
Fokus pembangunan, kata dia, seharusnya diarahkan pada hal yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Beliau sering mengatakan, rakyat tak butuh kemewahan, mereka butuh pendidikan layak, pupuk tersedia, dan bendungan yang bisa menolong petani,” ujar Hasto.
Baca Juga: Tulang Rapuh Akibat Osteoporosis? Lawan dengan Pola Makan Bergizi dan Gaya Hidup Sehat Setiap Hari
Hasto menambahkan, kritik Megawati bukan bentuk penolakan terhadap kemajuan teknologi, melainkan dorongan agar pembangunan dilakukan secara adil dan merata.
Selain itu, Hasto juga menyinggung perubahan kebijakan proyek yang awalnya disebut tanpa jaminan negara, namun kini justru menimbulkan beban keuangan.
Hal ini, katanya, menjadi catatan penting dalam evaluasi pembangunan nasional.
Baca Juga: Osteoporosis, Si Pencuri Tulang Senyap: Bahayanya Tak Terlihat Tapi Bisa Bikin Patah Tanpa Sebab
Megawati bahkan mengusulkan alternatif lain yang lebih merata, seperti pembangunan jalur ganda kereta api di daerah-daerah, termasuk Pulau Sumatera.