Tapanuli Tengah dan Sibolga Masih Terisolir
Suharyanto menjelaskan bahwa Tapanuli Tengah dan Sibolga menjadi dua wilayah di Sumatera Utara yang masih terisolir pascabanjir dan longsor yang terjadi.
“Tapanuli Tengah hanya bisa dicapai lewat udara di mana Tapanuli Tengah itu ada Kota Sibolga yang bisa dicapai lewat darat dari Tapanuli Tengah dan lewat dari laut,” paparnya.
Kepala BNPB kemudian menyinggung tentang viralnya video di media sosial yang dinarasikan masyarakat di dua wilayah tersebut menjarah minimarket.
Baca Juga: Eksplorasi Surabaya:10 Destinasi Wisata Sejarah, Alam, Edukasi, dan Hiburan Keluarga Terbaik
“Itu mereka mengambil bahan makanan, Pak dan tidak bersifat menjarah atau merusak, memecahkan kaca, dan sebagainya. Tidak, tapi dia menjarah bahan makanan,” ucapnya.
“Mungkin mereka khawatir, takut karena tertutup, dan bahan makanannya terbatas sehingga itu dilakukan dan ini viral di media sosial,” sambungnya.
Membuka Jalur Transportasi di Lokasi Longsoran
Lebih lanjut, BNPB tengah berupaya untuk membuka jalur transportasi untuk bisa menembus daerah yang aksesnya masih terputus.
“Ini yang masih belum tembus ya Pak Menko, dari Tapanuli ke Sibolga karena di sini ada longsoran-longsoran yang sangat panjang,” kata Suharyanto.
Longsoran yang memutus dua daerah tersebut, kata Suharyanto jaraknya sepanjang hampir 50 km.
“Sekarang dengan satgas gabungan TNI dan Polri sudah berusaha membuka dan menurut penjelasan kemarin sore, paling tidak butuh waktu 3 hari,” terangnya.
Sementara itu, menurut laporan yang diterima, untuk wilayah Sumatera Utara tercatat 172 orang meninggal dunia dan 147 orang dinyatakan hilang.
“Kemudian yang terdampak ini cukup banyak, masyarakat yang selamat ini mengungsi,” tukasnya.***