Vimanews.id-Dikisahkan dari Ustaz Khalid Basalamah bahwa Yajuj dan Majuj adalah dua turunan dari nabi Adam AS, sedangkan dari Ustaz Baiquni Yajuj dan Majuj adalah keturunan Nabi Nuh AS.
Yajuj dan Majuj berdasarkan dakwah Ustaz Khalid Basalamah merupakan mahluk yang memiliki kelopak mata lebar dan sobekan sipit pada mata sedangkan menurut ustaz Baiquni bahwa Yafidz memiliki anak bernama Marguf yang keturunannya mendirikan suku dengan perilaku biadab serta kejam.
Baik Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Baiquni telah membaca buku karangan seorang Syeh berasal dari Mesir berisikan tentang Yajuj dan Majuj serta menjadikan ilmu tersebut sebagai refrensi dakwah.
Dalam video berdurasi 20 menit lebih kanal youtube Nadia Omara pada 2 tahun lalu menceritakan ringkas tentang Yajuj dan Majuj dari dakwah kedua ulama tanah air yakni Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Baiquni.
Baca Juga: Hukum Menikah Dengan Sepupu, Ustaz Adi Hidayat Kenali Dulu Rambu Agama Berikut Ini
Ustaz Baiquni dalam dakwahnya menjelaskan Yajuj dan Majuj menjadi misteri bagi umat manusia karena keberadaan nama tersebut dalam Alquran tidak dijelaskan secara ekplisit.
Pada dakwah Ustaz Baiquni yang diceritakan oleh Nadia Omara bahwa dalam Alquran menyebutkan Yajuj Majuj muncul di jaman Nabi Dzulkarnain.
Tertera dalam surat AL-ANBIYA ayat 96 menyebutkan Yajuj dan Majuj adalah suku yang menyebar kesemua pelosok bumi pada akhir jaman.
Pada dakwah Ustaz khalid Basalamah, Nadia Omara menjelaskan bahwa Yajuj dan Majuj adalah mahluk yang kematian akan menjemputnya apabila memiliki 1000 anak.
Yajuj dan Majuj dikisahkan mendapat kurungan dari Nabi Zulkarnain dan terdapat dalam Alquran di Surah al Kahfi ayat 83.
Baca Juga: 38 Manfaat Daun Kelor Bagi Kesehatan, Kata Ustaz Abdul Somad Manjur Untuk Susuk
Nabi Dzulkarnain adalah pilihan Allah yang mendapat banyak Mukjizat salah satunya menahan Yajuj Majuj di saat mereka ingin melakukan kerusakan di muka bumi.
Kecerdasan serta persenjataan yang kuat membuat Nabi Zulkarnain di kenal sebagai pemimpin yang adil di muka bumi.
Di ujung laut Iran diceritakan Nabi Zulkarnain bertemu dengan sekelompok kaum yang tidak mengerti bahasa sang nabi.