Ali Bin Abi Thalib menerjang perang diantara perkumpulan Yahudi dibalik benteng kuat Khaibar tanpa menggunakan satu pelindung diri.
Perjuangan Ali Bin Abi Thalib ini setelah pasukan Muslimin yang dibawah pimpinan dua sahabat Rasulullah sebelumnya selalu mengalami kekalahan.
Atas olok-olok Yahudi kemudian Rasulullah SAW bersabda
"Sungguh besok aku akan menyerahkan panji-panji kepada seorang lelaki yang mencintai Allah dan RasulNya, begitupun sebalinya dan ia akan bertempur terus, ia tidak akan melarikan diri dan ia tidak akan kembali hingga Allah memberikan kemenangan kepadanya."
Ali Bin Abi Thalib dengan seijin Allah dapat mengalahkan pasukan Yahudi dan menaklukan benteng kuat tempat berlindungan kaum kafir itu.
Sosok kedua ini adalah seorang pejuang Muslim wanita yang gagah berani dan dikenal sebagai perisai Rasulullah SAW.
Dengan gagah berani wanita yang kerap di panggil Ummu Imarah tidak pernah absen dalam membela Islam di masa Rasulullah SAW.
Ia tidak pernah mengenal kata takut selama berjuang di jalan Allah SWT dan sebagai tujuan utama keselamatan dunia serta akhirat.
Wanita Mulimin pejuang Islam tersebut turut serta dalam aksi heroiknya melindungan Rasulullah SAW dalam perang Uhud bersama suami Khaziah bin Amru.
Tugas intinya dalam memasok air minum kepada pasukan muslim serta memberi pengobatan dilakukan ditengah gempuran tentara lawan.
Julukan Ummu Imarah ini layak disandangnya, bagaimana tidak keberaniannya dalam membela Islam dan melindungi Rasulullah dari panah musuh diterjangnya tanpa berpikir luka di sekujur tubuhnya.
Keberanian serta kesetiaan yang membuat wanita tersebut terluka parah, Rasulullah SAW bersabda
"Wahai Abdullah balutlak luka ibumu dan Rasulullah berdoa Ya Allah jadikanlah ia dan anaknya sebagai sahabatku di dalam surga."
Kisah para pejuang Islam yang heroik ini diangkat oleh kanal Youtube Tafakkur Fiddin pada 4 hari lalu denga menyertakan kutipan buku 100 muslim paling berpengaruh karya Teguh Pramono.