Orang-orang kapitayan memuja Allah SWT atau Tuhan yang disebut dengan Sang Hyang Taya yang menuju pada entitas yang tak terbayangkan dan tak terlihat.
Mirip seperti Islam, Allah SWT tidak bisa terlihat karena bersifat Maha Gaib.
Seperti yang tercantum dalam surat Al Anam ayat 103, "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui."
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Ketika Ada Orang Terdekat Sedang Sakit, Beginilah Adab Menjenguk Dalam Islam
Kaum kapitayan juga percaya bahwa salah satu keagungan dan kebesaran Tuhan ialah kita tidak mampu melihatnya.
Sebab jika Tuhan bisa terlihat maka bukanlah Tuhan. Dalam sudut pandang Islam, ketika di dunia manusia tidak bisa melihat Allah
Karena dunia bukanlah tempat kenikmatan, tetapi tempat bersusah payah, bersedih dan tempat pemberian beban.
Baca Juga: Empat Keutamaan Ini Akan Didapat, Jika Seorang Muslim Mentaati Ajaran Rasulullah SAW
Allah SWT hanya bisa dilihat bagi penghuni Jannah atau surga. Karena surga adalah tempat kenikmatan dan kenikmatan tertinggi penghuni surga adalah melihat Allah.
Agama kapitayan juga berpandangan bahwa Tuhan bersifat abstrak dan tidak bisa digambarkan.
Sang Hyang Taya diartikan sebagai tidak dapat dipikirkan atau dibayangkan.
Baca Juga: Ini Sifat yang Harus Dihilangkan Jika Ingin Ikhlas Dalam Segala Hal, Salah Satunya Tamak
Supaya bisa disembah Sang Hyang Taya mempribadi dalam nama dan sifat yang disebut tu atau to yang bermakna daya gaib.
Tu atau to di sini bersifat sebagai zat tunggal. Dia memiliki dua sifat yaitu kebaikan dan kejahatan.