spiritual

Mengenal Kapitayan, Agama Purba Masyarakat Kuno di Indonesia! Begini Bentuk Kepercayaannya

Jumat, 9 Februari 2024 | 17:24 WIB
Ilustrasi mereka yang dahulu kala menganut agama purba atau Kapitayan (Tangkap layar/Youtube Jazirah Ilmu,)

 

Secara sederhana mereka mengartikan penyembahan benda-benda itu dipahami sebagai pemujaan terhadap kekuatan benda.

Padahal sebenarnya ajaran kapitayan justru tidak menyembah benda itu. 

Sebagai kekuatan mutlak benda-benda yang terdapat di dalam ritual keagamaan seperti pohon, batu dan mata air adalah beberapa perwujudan saja dari kekuatan yang Maha Tinggi.

Baca Juga: Lebih Tua Dari Sejarah Ilmu Kejawen, Inilah Kapitayan Agama Purba Di Era Megalit

Oleh karena Sang Hyang Tunggal dengan dua sifat itu bersifat gaib maka untuk memujanya dibutuhkan sarana-sarana yang bisa didekati panca indra dan alam pikiran manusia.

Konsep dari ajaran agama yang sedemikian lengkapnya terkesan terlalu diremehkan jika hanya dianggap sebagai pemuja animisme. 

Belum lagi soal tuduhan pelaku sinkretisme serta mencampur adukan budaya yang sering kali disematkan kepada penganut agama lokal.

Baca Juga: Mengenal Wisata Candi Batur, Mitos Pesugihan Dan Jabatan Di Balik Wisata Nanas Madu Kabupaten Pemalang

Padahal fakta sejarah telah menyajikan banyak berita dan data tentang adanya ajaran monoteisme dalam beberapa ajaran agama lokal termasuk agama kapitayan.

Agama kapitayan juga memiliki toleransi yang besar kepada pemeluk agama yang lain. 

Pemeluk agama ini dikatakan sangat gampang berbaur dengan orang-orang yang di luar agamanya. 

Baca Juga: Menguak Kisah Mistis Penglarisan Dunia Malam Diskotik Dan Karaoke, Horornya Penuh Teka Teki

Penganut kapitayan bersifat terbuka untuk agama-agama apa saja yang akan masuk ke nusantara.

Halaman:

Tags

Terkini