Berdasarkan pantauan pada Jumat, 6 Desember 2024, petisi itu memperoleh dukungan sebanyak dari 318.479 orang yang menginginkan sang Utusan Khusus Presiden itu mundur dari kursi jabatannya.
Aksi petisi ini dipicu oleh kasus ejekan Gus Miftah terhadap seorang pedagang es teh bakul dalam kegiatan 'Magelang Bersholawat' pada November 2024 lalu.
Adapun, sorotan publik yang menyoroti gelar 'Gus' yang disematkan dalam nama pejabat publik itu usai dinilai berperilaku tidak terpuji kepada seorang pedagang kecil.
Asal Usul Panggilan Gus Miftah
Bagi yang belum tahu, Gus Miftah merupakan seorang pimpinan Ponpes Ora Aji yang terletak di Sleman, Yogyakarta.
Penceramah itu juga membantu Prabowo di Kabinet Merah Putih periode 2025-2029 sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Gus Miftah merupakan keturunan ke-9 dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur.
Baca Juga: Belum Sepakat Terkait Hak Asuh Anak! Baim Wong Tuding Sang Istri Seperti ini
Panggilan 'gus' terhadap Gus Miftah itu umumnya muncul dari kalangan santri di Pulau Jawa yang khusus diberikan untuk anak seorang kiai sebagai bentuk panggilan akrab dan penghormatan mereka.
Di sisi lain, gelar 'gus' itu juga diberikan untuk mereka para calon kiai, atau bisa disebut panggilan itu untuk seorang kiai muda.
Lantas apa sebenarnya perbedaan gus dengan gelar-gelar tokoh agama Islam lainnya yang populer di Indonesia?
Perbedaan Antar Gelar Tokoh Agama Islam di Indonesia
Artikel Terkait
Soal Video Bakul sayur Tolak Cak Imin, Ketum PKB Dianggap Sombong Netizen NU Pilih Nderek Gus Dur
Fatwa Gus Baha, Ajaran PKI Adalah Tindakan Komunisme Yang Harus Dihadapi Dengan Iman Islam Yang Kuat
Dikenal Humoris, Namun Celoteh Gus Dur Kerap Menjadi Kenyataan
Menangkan Prabowo Gibran Ketua Umum GRIB JAYA Lantik Ketua DPD Jateng, Begini Cerita Gus Miftah Dan Usatz Abdul Somad Tentang Hercules